Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lapak Bekas Pasar yang Disewanya Digusur, Eda Langsung Lemas: Entah Akan Tidur di Mana Malam Ini...

Kompas.com - 27/07/2021, 13:30 WIB
Aprillia Ika

Editor

BATAM, KOMPAS.com – Bangunan bekas Pasar Induk jodoh di Batam, Kepulauan Riau (Kepri) mulai dibongkar petugas gabungan per Senin (26/7/2021). Di bangunan bekas pasar yang seharusnya kosong setahun lalu ini, ternyata disewakan oknum dan ditempati sejumlah warga. 

Saat dibongkar, warga pasar pun kebingungan. Salah satunya adalah Eda, yang menceritakan pengalamannya kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin. 

Eda mengaku bingung setelah dipaksa keluar oleh tim terpadu Pemkot Batam.

Pasalnya saat kondisi pandemi seperti ini, jangankan untuk tempat tinggal, untuk makan saja Eda dan keluarganya mengaku sulit.

“Lemes saya, mau pindah ke mana ya saat kondisi seperti ini, entah tidur di mana saya malam ini,” kata Eda, Senin (26/7/2021).

Eda mengaku barang-barangnya pun masih tersusun rapi di area parkir setelah dikeluarkan oleh sejumlah Satpol pp dari Pemkot Batam.

“Saya tidak bekerja, suami saya juga tidak bekerja, makanya bingung mau pindah kemana. Sehari-hari suami saya kerjanya hanya bantu-bantu di Pasar Tos 3000 Jodoh,” papar Eda.

“Kami warga miskin, seharusnya Pemkot Batam memberikan bantuan kepada kami, bukan menggusur kami,” tambah Eda.

Baca juga: Terkejut Lapaknya Didobrak dan Digusur Petugas Saat Kupas Bawang, Pedagang Pasar Ini Meninggal

Satu warga meninggal gara-gara terkejut

Warga lain, Priska Ginting (42) yang merupakan pedagang dan bermukim di bekas bangunan Pasar Induk Jodoh, meninggal duania saat proses penggusuran oleh tim terpadu berlangsung.

Diduga Priska mengalami serangan jantung karena kaget dengan kedatagan tim terpadu yang tanpa permisi langsung menggusur dan membongkar lapak yang juga tempat tinggalnya.

“Priska diketahui mengalami sesak nafas, akibat terkejut saat didatangi petugas. Saat itu dia lagi ngupas bawang di dalam untuk dijual. Terkejut dia tiba-tiba petugas masuk yang sama sekali tidak ada permisi,” kata E. Ginting, warga pasar lainnya, melalui telepon ke Kompas.com, Senin (26/7/2021).

Melihat kondisi Priska semakin melemah, akhirnya para kerabat dan keluarga membawa Priska ke rumah sakit terdekat. Sayangnya, Priska meninggal dalam perjalanan.

Baca juga: Hindari Masjid Digusur, Pemkot Medan Bantu Urus Sertifikat Wakaf

 

Penjelasan Kepala Disperindag Batam: sudah setahun bekas pasar disulap oknum jadi tempat tinggal sewa

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam, Gustian Riau mengaku bahwa pihaknya tidak memiliki opsi bagi warga yang saat ini masih memilih tinggal di area tersebut.

Adapun pembongkaran ini, diakuinya setelah lelang pembangunan area baru telah selesai dilaksanakan.

Selain itu, proses pembongkaran ini juga merupakan salah satu syarat dari pihak Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, agar Pemerintah Pusat dapat menurunkan dana pembangunan kembali Pasar Induk Jodoh.

"Pembongkaran salah satu syarat dari Kementerian agar dana turun. Karena lelang sudah selesai dan lokasi ini akan dibangun kembali dengan konsep yang lebih modern," terang Gustian Riau melalui telepon ke Kompas.com, Senin (26/7/2021).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com