Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkejut Lapaknya Didobrak dan Digusur Petugas Saat Kupas Bawang, Pedagang Pasar Ini Meninggal

Kompas.com - 27/07/2021, 13:13 WIB
Hadi Maulana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Batam melakukan penggusuran dan pembongkaran bekas pasar Induk Jodoh, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Senin (26/7/2021).

Penggusuran secara tiba-tiba itu menyisakan duka, bagi warga yang sebelumnya menempati pasar tersebut sebagai tempat tinggal. 

Ada yang kebingungan hendak pindah ke mana saat pandemi melanda, ada pula pedagang yang sampai meninggal gara-gara terkejut. 

Baca juga: Cerita Dokter Keluarga: Akidi Tio Orangnya Low Profile, Suka Bantu Sesama tapi Enggan Diberitakan

Pedagang yang meninggal saat pelaksanaan penggusuran dan pembongkaran pasar induk Jodoh adalah Priska Ginting (42). 

Salah satu warga pasar bernama E. Ginting mengatakan, Priska diduga meninggal akibat serangan jantung, karena kaget dengan kedatagan tim terpadu. 

Baca juga: Mulai Hari Ini Batam Tak Terapkan PPKM Darurat, tapi PPKM Level 4, Ini Bedanya

Terkejut lapaknya didobrak, Priska meninggal kena serangan jantung

Tim terpadu saat itu tanpa permisi langsung menggusur dan membongkar lapak yang juga tempat tinggalnya.

“Priska diketahui mengalami sesak nafas, akibat terkejut saat didatangi petugas. Saat itu dia lagi ngupas bawang di dalam untuk dijual. Terkejut dia tiba-tiba petugas masuk yang sama sekali tidak ada permisi,” kata E. Ginting kepada Kompas.com melalui telepon, Senin (26/7/2021).

Baca juga: Cerita di Balik Penyerahan Bantuan Rp 2 Triliun Akidi Tio, 5 Anaknya Sempat Ingin ke Palembang, tapi Akhirnya Si Bungsu yang Wakilkan

Melihat kondisi Priska semakin melemah, akhirnya para kerabat dan keluarga membawa Priska ke rumah sakit terdekat.

Namun nyawa Priska tidak dapat tertolong dan akhirnya menghembuskan napas terakhir dalam perjalanan.

Baca juga: Lapak Bekas Pasar yang Disewanya Digusur, Eda Langsung Lemas: Entah Akan Tidur di Mana Malam Ini...

Bony Ginting, warga pasar lainnya mengatakan, Priska memiliki riwayat sakit jantung. Tindakan petugas mendobrak lapak Priska diduga jadi pemicu meninggalnya Priska. 

Ia menambahkan, warga meminta pertanggungjawaban dari Kadisperindag Batam Gustian Riau sebagai pimpinan operasi pembongkaran bekas Pasar Induk Jodoh.

"Kami mempertanyakan mengapa di tengah PPKM saat ini pemerintah malah melakukan penggusuran. Kami meminta pertanggungjawaban Gustian Riau selaku penanggung jawab kegiatan ini," papar Bony Ginting melalui telepon ke Kompas.com, Senin. 

Baca juga: Berlaku PPKM Level 4 di Batam, Pedagang Kuliner Resah: Pakai Sistem Bungkus, Jangankan Untung, Modal Saja Tak Balik...

Digusur begitu saja dari lapak, Eda mengaku lemas, tak tahu akan bermalam di mana

Kisah pilu pedagang lainnya dialami Eda. Ia adalah satu warga yang menempati gedung bekas pasar Induk Jodoh yang digusur.

Saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Eda mengaku bingung setelah dipaksa keluar oleh tim terpadu Pemkot Batam.

Eda mengatakan, dalam kondisi pandemi seperti ini, jangankan untuk tempat tinggal, untuk makan saja mereka sulit.

“Lemes saya, mau pindah kemana ya saat kondisi seperti ini, entah tidur dimana saya malam ini,” kata Eda, Senin (26/7/2021).

Eda mengaku barang-barangnya pun masih tersusun rapi di area parkir setelah dikeluarkan oleh sejumlah Satpol PP dari Pemkot Batam.

“Saya tidak bekerja, suami saya juga tidak bekerja, makanya bingung mau pindah ke mana. Sehari-hari suami saya kerjanya hanya bantu-bantu di Pasar Tos 3000 Jodoh,” papar Eda.

“Kami warga miskin, seharusnya Pemkot Batam memberikan bantuan kepada kami, bukan menggusur kami,” tambah Eda.

Baca juga: Vaksinasi Massal di Stadion Tumenggung Batam Batal, Warga Kecewa Sudah Menunggu Sejak Jam 02.00 Dini Hari

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute dan Tarif Bus Gunung Harta Solutions Executive Jakarta-Blitar

Rute dan Tarif Bus Gunung Harta Solutions Executive Jakarta-Blitar

Regional
Indeks SPM Bidang Pendidikan HST Tertinggi Se- Kalsel, Bupati Aulia: Gambaran Pendidikan

Indeks SPM Bidang Pendidikan HST Tertinggi Se- Kalsel, Bupati Aulia: Gambaran Pendidikan

Regional
Sidak ke Toko Modern, Tim Gabungan di Solo Temukan Makanan Kedaluwarsa yang Masih Dijual

Sidak ke Toko Modern, Tim Gabungan di Solo Temukan Makanan Kedaluwarsa yang Masih Dijual

Regional
TNI AL Sita Rokok Ilegal Senilai Rp 2 Miliar di Labuan Bajo

TNI AL Sita Rokok Ilegal Senilai Rp 2 Miliar di Labuan Bajo

Regional
Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Regional
PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

Regional
2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

Regional
131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

Regional
Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Regional
Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Regional
Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Regional
Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Regional
Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Regional
Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Regional
Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com