Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencarian Korban Badai di Laut Kalbar Dihentikan, 31 ABK Masih Hilang

Kompas.com - 23/07/2021, 20:19 WIB
Hendra Cipta,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Operasi pencarian dan penyelamatan korban badai di perairan Kalimantan Barat (Kalbar) resmi dihentikan, Jumat (23/7/2021) pukul 18.00 WIB.

Hingga hari ke sepuluh pencarian korban, petugas berhasil mengevakuasi sebanyak 107 anak buah kapal (ABK).

Dari 107 ABK tersebut, 83 orang berhasil selamat, 24 orang meninggal dunia, 31 orang masih dalam pencarian.

“Setelah menggelar rapat evaluasi, tim pencarian dan penyelamatan gabungan bersama seluruh pihak terkait termasuk pemilik kapal dan keluarga korban, operasi pencarian resmi dihentikan,” kata Kepala Kantor Badan Pencarian dan Penyelamatan Pontianak Yopi Haryadi kepada wartawan, Jumat.

Baca juga: Update Pencarian Korban Badai di Laut Kalbar, 107 ABK Dievakuasi, 31 Masih Dicari

Sebagaimana diketahui, upaya pencarian dalam dua hari terakhir tidak membuahkan hasil.

Selain itu, menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sepekan ke depan berpotensi cuaca buruk dengan ketinggian gelombang mencapai 2,5 meter.

"Kami sudah mengerahkan segala upaya yang ada, baik pencarian dilakukan melalui perairan, udara maupun melakukan penyisiran di pesisir pantai," ujar Yopi.

Proses pencarian hari terakhir, terang Yopi, difokuskan di Laut Natuna, Kepulauan Riau.

Yopi menerangkan, dalam prosesnya, tim gabungan mengalami sejumlah kendala, di antaranya cuaca buruk dan ombak tinggi mencapai 1,25 meter hingga 2,5 meter.

“Jadi hingga saat ini kami sangat berharap dapat menemukan korban dalam keadaan selamat," terang Yopi.

Baca juga: Datangi Posko Pencarian, Seorang Pemuda Mengaku ABK Korban Badai di Laut Kalbar

Diberitakan sebelumnya, Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Pontianak Eryk Subarianto mengatakan, dari informasi yang didapat dari kapal Pertamina, saat kejadian tinggi ombak mencapai 4-5 meter.

“Dari informasi yang diterima, ketika itu cuaca di laut sangat buruk. Gelombang mencapai 4 hingga 5 meter,” Eryk saat dihubungi, Jumat (16/7/2021).

Eryk menjelaskan, ada belasan kapal yang dilaporkan hilang dalam waktu bersamaan akibat cuaca ekstrem. Kapal-kapal tersebut tenggelam di sejumlah lokasi di perairan Kalbar.

Di antaranya di perairan Kabupaten Sambas, Kabupaten Kubu Raya dan perairan Muara Jungkat, Kabupaten Mempawah.

Menurut Eryk, pencarian sempat terkendala dengan adanya cuaca ekstrem. Meski demikian pencarian terus dilakukan.

Pihaknya melakukan pencarian pada luas area mencapai 492 nautical mile dan dibagi ke dalam dua sektor.

“Semoga hari ini cuaca mendukung dan korban segera ditemukan dengan dukungan dan kerja sama yang baik dari seluruh unsur maritim di Kalimantan Barat,” jelas Eryk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com