Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badai di Kalimantan Barat, Belasan Kapal Tenggelam, 9 Orang Tewas dan 46 Nelayan Hilang

Kompas.com - 17/07/2021, 12:52 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Badai menghantam perairan Kalimantan Barat yang mengakibatkan 14 kapal nelayan tenggelam dan puluhan orang hilang.

Badai terjadi pada Rabu (14/7/2021) dini hari.

Kapal yang dilaporkan hilang dan terbalik berada di perairan Kabupaten Sambas, Kabupaten Kubu Raya dan perairan Muara Jungkat, Kabupaten Mempawah.

Petugas pun melakukan pencarian dan penyelamatan. Hingga Kamis (15/7/2021) pukul 18.00 WIB, ada 80 orang yang berhasil selamatkan.

Baca juga: Seorang ABK Ditemukan Selamat Terdampar di Pantai Sambas Kalbar, 46 Orang Lainnya Masih Dicari

Sementara itu ada 9 orang ditemukan meninggal dan 47 orang lainnya belum ditemukan.

“Hingga saat ini kami masih melakukan pencarian terhadap 47 anak buah kapal,” kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Pontianak Eryk Subarianto kepada wartawan, Jumat (16/7/2021).

Ia juga menjelaskan dari 14 kapal yang sempat dinyatakan hilang, 6 kapal dilaporkan hilang.

Pada Jumat sore, salah satu korban yang sempat dinyatakan hilang bernama Buyung ditemukan terdampar di pantai Desa Simpang Empat, Kecamatan Tangran, Sambas.

Baca juga: TNI Kerahkan Heli Super Puma untuk Cari 47 Nelayan Hilang di Kalbar

Buyung tercatat sebagai ABK KM Teman Jaya yang dilaporkan tenggelam akibat cuaca buruk.

KM Teman Jaya memiliki 5 ABK. Dengan demikian, sejauh ini, 4 ABK di antaranya telah ditemukan selamat, satu orang masih dalam pencarian. Sehingga total korban yang belum ditemukan yakni 46 orang.

Dari laporan yang ia terima, cuaca di laut sangt buruk dan gelombang mencapai tinggi hingga 5 meter.

“Dari informasi yang diterima, ketika itu cuaca di laut sangat buruk. Gelombang mencapai 4 hingga 5 meter,” ujar Eryk.

Baca juga: 14 Kapal dan 136 Nelayan di Kalbar Tenggelam, Ombak Laut Capai 5 Meter

Ia menjelaskan pencarian sempat terkendala karena cuaca ekstrem. Namun petugas terus bergerak melakukan pencarian hingga mencapai 492 nautical mile dan dibagi dalam dua sektor.

“Semoga hari ini cuaca mendukung dan korban segera ditemukan dengan dukungan dan kerja sama yang baik dari seluruh unsur maritim di Kalimantan Barat,” jelas Eryk.

Sementara itu dikutip dari VOA Indonesia, Kepala Basarnas Pontianak Yopi Haryadi mengatakan badai itu menyebabkan banjir di hampir 50 desa, menghancurkan rumah dan bangunan lain dengan hampir 15.000 penduduk terkena dampaknya.

"Keempat belas kapal itu sebenarnya mencoba melarikan diri dari badai tetapi terlalu kuat dan mereka terbalik," kata Haryadi kepada AFP.

Baca juga: Gubernur Kalbar Sebut RS Lapangan Khusus Covid-19 Setara Hotel Bintang 2

"Badai juga menerjang daratan di Kalimantan Barat hingga membanjir desa-desa. Namun sejauh ini tidak ada korban jiwa atau orang hilang di daratan."

Basarnas setempat mengatakan sebuah helikopter militer dikerahkan untuk membantu pencarian korban selamat, tetapi operasi itu terhambat oleh cuaca buruk

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hendra Cipta | Editor : Dony Aprian), VOA Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com