PONTIANAK, KOMPAS.com - Memasuki hari kedelapan, tim pencarian dan penyelamatan korban badai di perairan Kalimantan Barat (Kalbar) total telah mengevakuasi 107 anak buah kapal (ABK).
Dari 107 ABK tersebut, 83 orang berhasil selamat, 24 orang meninggal dunia, 31 orang masih dalam pencarian.
Kepala Kantor Badan Pencarian dan Penyelamatan Pontianak Yopi Haryadi mengatakan, proses pencarian dengan menyisir perairan masih terus dilakukan, baik menggunakan kapal maupun helikopter.
"Jadi hingga saat ini kami sangat berharap dapat menemukan korban-korban terutama korban yang dalam keadaan selamat," kata Yopi, Rabu (21/7/2021).
Baca juga: Datangi Posko Pencarian, Seorang Pemuda Mengaku ABK Korban Badai di Laut Kalbar
Dalam dua hari terakhir, Yopi menjelaskan, yakni pada Selasa (20/7/2021) dan Rabu (21/7/2021), pihaknya telah mengevakuasi 10 anak buah kapal.
"Dari 10 ABK yang dievakuasi, dua di antaranya ditemukan dalam kondisi selamat, sedangkan delapan orang lain meninggal dunia," ujar Yopi.
Yopi menjelaskan kedua korban selamat itu telah terindentifikasi merupakan awak KM Kawan Lama 999.
Keduanya berhasil dievakuasi sekitar 100 mil dari perairan Jungkat, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, dan sudah memasuki perairan Natuna, Kepulauan Riau.
"Proses evakuasi dilakukan oleh KRI Kerambit pada Senin malam (19/7) sekitar pukul 21.45 WIB, hal ini yang agak menyulitkan karena gelapnya suasana. Namun karena para korban itu terutama yang selamat ini perlu segera mendapatkan perawatan instensif maka KRI Kerambit segera membawa korban ke Pontianak untuk mendapat pertolongan," ujar Yopi.
Baca juga: Kapalnya Tenggelam Usai Dihantam Badai, Anto Terombang-ambing di Laut Selama 10 Jam
Danlantamal XII Pontianak, Brigjen TNI (Mar) Andi Rukman mengatakan, korban yang berhasil dievakuasi telah dibawa ke rumah sakit.
"Dua awak yang selamat akan mendapat perawatan medis. Sementara korban meninggal akan diidentifikasi," ucap Andi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.