Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/07/2021, 13:27 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit di Jabar untuk pasien Covid-19 kembali menurun.

"Berita baik hari ini, BOR kami (Jabar) turun terus dari puncaknya pada 4 Juli itu rumah sakit (rs) di Jabar mencapai 90,69 persen. Hari ini sudah turun menjadi 75,16 persen,” ungkapnya.

Dia mengatakan itu kepada Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin dalam rapat penanganan Covid-19 di Jabar secara virtual dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (22/7/2021).

Menurunnya BOR ini pun membuat tenda-tenda darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), seperti di Kota Bekasi itu perlahan sudah mulai akan dibongkar.

Kepada Wapres, Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu pun menjelaskan berbagai upaya yang dilakukan untuk mengurangi BOR, seperti memperbanyak ruang isolasi terpusat termasuk di desa dan kelurahan.

Baca juga: Catat, Ini 13 Bansos yang Bisa Didapatkan Warga Jabar Saat PPKM Level 4

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar juga menaikkan kapasitas tempat tidur, serta menyiapkan hotel-hotel dan apartemen untuk pusat pemulihan pascarawat.

"Jadi di hulunya kami tahan di pusat isolasi desa, di akhirnya kami pindahkan ke pusat pemulihan," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Selain itu, Pemprov Jabar juga terus mengakselerasi program vaksinasi. Sebab, menurut Kang Emil, persentase vaksinasi di Jabar saat ini masih cukup kurang.

Menurutnya, hal itu dikarenakan kurangnya pasokan vaksin. Sebelumnya, pemerintah pusat sudah membagikan stok 10 juta dosis untuk Pemprov Jabar. Dari jumlah tersebut, 72 persen sudah disuntikkan kepada masyarakat.

Hal ini dikarenakan banyak daerah yang "menabung" vaksin untuk suntikan dosis kedua. Oleh karenanya, Kang Emil meminta kepada pemerintah kabupaten dan kota tidak menunda vaksin kedua.

Baca juga: Ridwan Kamil Akui PPKM Darurat Tidak Menyenangkan, tetapi...

"Vaksinasi hari ini barangnya memang habis, dari 10 juta dosis, 72 persen sudah direalisasi. Kemudian atas kebijakan pak Menkes 28 persen jangan ditabung untuk dosis dua," katanya.

Lebih lanjut, mantan Wali Kota Bandung itu juga mengakui, kasus aktif di Jabar masih cukup tinggi meskipun angkanya terus turun.

"Secara umum, kasus aktif kami 123.000. Mayoritas pasien Covid-19 di Jabar ada di rumah-rumah dalam bentuk isolasi mandiri (isoman). Yang sembuh 405.000, meninggal kurang lebih total 7.611," terangnya.

Dia juga menjelaskan, naiknya kasus aktif di Jabar bermula saat libur Idul Fitri serta adanya varian Covid-19 delta yang semakin membuat angka kasus tinggi.

Sebelum Idul Fitri, angka BOR Jabar berada di bawah 30 persen, begitu pula dengan kasus aktif Covid-19 masih berada di bawah rata-rata nasional.

Baca juga: Hibur Nakes yang Bertugas, Ridwan Kamil Bagi-bagi Kue

Halaman:


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com