Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Tim Pemakaman Jenazah Covid-19 Kuburkan Peti Mati Kosong | Risma Marahi Pegawainya

Kompas.com - 14/07/2021, 06:25 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Tim pemakaman jenazah Covid-19 Desa Karanglo, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, sempat menguburkan peti mati kosong pada Minggu (11/7/2021) malam.

Hal itu diketahui, setelah tim relawan pengubur jenazah Covid-19 mendapat telepon dari pihak rumah sakit bahwa peti mati yang dikubur tidak berisi jenazah.

Seharunya, peti jenazah yang diterima tersebut atas nama PW, warga Desa Karanglo yang meninggal setelah dirawat di rumah sakit di Solo karena Covid-19.

Setelah menerima informasi itu, keesokan harinya, Senin (12/7/2021), petugas lalu membongkarnya makam tersebut.

Sementara itu, Menteri Sosial Tri Rismaharani memarahi seluruh pegawai Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Wyata Guna Bandung, Selasa (13/7/2021).

Risma marah setelah mengetahui kondisi dapur tak sesuai dengan harapannya. Sebab, peralatan untuk memasak di dapur umum itu masih kurang.

Bukan itu saja, kemarahan Risma pun semakin memuncak saat mengetahui pegawai Balai Wyata Guna Bandung tidak ikut membantu operasional di dapur umum.

Risma pun mengancam akan memindahkan seluruh PNS Kementerian Sosial yang menjadi pegawai Balai Disabilitas Wyata Guna ke Papua.

Baca populer nusantara selengkapnya:

1. Tim pemakaman jenazah Covid-19 kuburkan peti mati kosong

Ilustrasi pemakaman. Ilustrasi pemakaman.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pengendalian Covid-19 Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Joko Handoyo mengatakan, kejadian berawal saat seorang warga Desa Karanglo meninggal dunia karena terinfeksi Covid-19 di sebuah rumah sakit di Solo.

Prosesi pemakaman dilakukan pada Minggu malam.

Setelah proses pemakaman selesai, tim relawan mendapat telepon dari pihak rumah sakit jika peti mati yang dikuburkan tersebut tidak berisi jenazah.

"Tim dapat telepon jika peti mati yang dikuburkan itu kosong karena pihak rumah sakit menyebut jika jenazah masih berada di rumah sakit," kata Joko,.

Mengetahui, peti mati kosong yang dikuburkan, pada Senin (12/7/2021) pagi, makam tersebut dibongkar dan jenazah warga tersebut dikuburkan.

"Alhamdulillah semuanya sudah selesai," imbuhnya.

Baca juga: Tim Pemakaman Jenazah Covid-19 di Klaten Kuburkan Peti Mati Kosong, Ini Kronologinya

 

2. Risma marahi pegawainya

Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini, naik pitam dan memarahi seluruh pegawai Balai Disabilitas Wyata Guna Bandung, Selasa (13/7/2021).KOMPAS.COM/PUTRA PRIMA PERDANA Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini, naik pitam dan memarahi seluruh pegawai Balai Disabilitas Wyata Guna Bandung, Selasa (13/7/2021).

Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi dapur umum Kementrian Sosial (Kemensos) di Wyata Guna Bandung, Bandung, Jawa Barat.

Namun, saat berkunjung, Risma naik pitam setelah melihat kondisi dapur umum tersebut. Pasalnya, peralatan untuk memasak di dapur umum itu masih kurang.

Kemarahan Risma semakin menjadi setelah mengetahui pegawai Balai Wyata Guna Bandung tidak ikut membantu operasional di dapur umum.

Risma kemudian mengumpulkan seluruh pegawai dan langsung meluapkannya.

"Tolong ya, teman teman, saat ini kondisinya dan situasinya kritis. Ini Kementerian Sosial jangan misah-misahkan diri. Ini malah tidak ada yang nongol," kata Risma dengan nada tinggi, Selasa siang.

Selain itu, Risma juga mengancam akan memindahkan seluruh PNS Kementerian Sosial yang menjadi pegawai Balai Disabilitas Wyata Guna ke Papua jika masih tidak mau membantu operasional dapur umum.

"Saya tidak mau lihat seperti ini lagi. Kalau seperti ini lagi, saya pindahkan semua ke Papua. Saya enggak bisa pecat orang kalau nggak ada salah, tapi saya bisa pindahkan ke Papua. Jadi tolong yang peka," ujarnya.

Baca juga: Marah Pegawainya Bersantai dan Tak Bantu Dapur Umum, Risma: Saya Bisa Pindahkan Kalian ke Papua!

 

3. Buntut video viral petugas puskesmas asyik karaoke, kepala, 2 bidan, dan OB dipecat

Kepala dan dua bidan serta office boy (OB) Puskesmas Situ Udik, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, resmi dipecat oleh Bupati Bogor Ade Yasin.Dok. Humas Pemkab Bogor Kepala dan dua bidan serta office boy (OB) Puskesmas Situ Udik, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, resmi dipecat oleh Bupati Bogor Ade Yasin.

Bupati Bogor Ade Yasin memecat kepala dan dua bidan serta office boy (OB) Puskesmas Situ Udik, Kecamatan Cibungbulang.

Pemecatan itu buntut dari video viral petugas puskesmas yang asyik karaokedan mengabaikan ibu hamil serta pasien Covid-19 yang hendak berobat.

"(Sudah dipecat) sudah kemarin, kepalanya dan dua staf (bidan dan OB) yang asyik karaoke di jam kerja," kata Ade Yasin melalui keterangan tertulis, Selasa (13/7/2021).

Kata Ade, keputusan itu diambil setelah ia melakukan sidak ke puskesmas tersebut dan langsung memberikan teguran kepada para tenaga kesehatan.

Baca juga: Video Viral Asyik Karaoke, Kepala, 2 Bidan, dan OB Puskesmas Kabupaten Bogor Dipecat

 

4. Langar PPKM Darurat, pemilik bengkel ditindak

Sejumlah pengusaha saat menjalani sidang pelanggaran PPKM darurat Senin (12/7/2021)Kompas.com/Bagus Supriadi Sejumlah pengusaha saat menjalani sidang pelanggaran PPKM darurat Senin (12/7/2021)

Dinilai langgar Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, seorang pemilik bengkel, Susanto Tejo Kusumo ditindak petugas.

Bengkelnya yang berada di Jalan Trunojoyo didatangi petugas pada Jumat (9/7/2021) sekitar pukul 15.30 WIB.

Tejo mengaku belum pernah mendapat sosialisasi dari pemerintah terkait aturan itu terhadap usaha perbengkelan.

Ia baru diberi tahu petugas saat penindakan.

“PPKM itu kan pembatasan aja, ini penutupan, menurut saya salah kaprah,” tambah dia.

Kata Tejo, saat penindakan itu, ia sedang melayani warga yang hendak ganti oli.

Meski tak ada kerumunan, bengkelnya tetap dinilai melanggar dan harus tutup sampai 20 Juli.

Dengan keputusan itu, Tejo pun menyayangkannya. Sebab, masih ada sejumlah bengkel yang buka.

“Harusnya semua toko bengkel ditutup,” tutur dia.

Baca juga: Sedang Layani Ganti Oli, Pemilik Bengkel Ditindak Petugas, Dinilai Langgar PPKM Darurat

 

5. 250 tabung oksigen RS PKU Muhammdiyah Yogya ditarik vendor

Ilustrasi: Pekerja mengisi ulang tabung oksigen untuk kebutuhan medis di Banda Aceh, Aceh, Selasa (29/6/2021)ANTARA FOTO/SYIFA YULINNAS Ilustrasi: Pekerja mengisi ulang tabung oksigen untuk kebutuhan medis di Banda Aceh, Aceh, Selasa (29/6/2021)

Sebanyak 250 tabung oksigen yang dipinjam oleh RS PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta ditarik vendor. Penarikan itu karena pihak rumah sakit mengisi ulang oksigen ke vendor lain.

"Tanggal 4 pas bersamaan dengan Sardjito itu keadaan benar-benar kritis hitungan kita kan hitungan jam kita sudah habis. Pasokan liquid tidak jelas sehingga saya harus menyelamatkan pasien mengisi tabung yang kosong," katanya saat dihubungi, Selasa (13/7/2021).

Komarudin mengatakan, saat itu pihaknya telah meminta maaf ke pihak vendor dan meminta untuk tetap memasok oksigen.

Namun, kata Komarudin, pihak vendor tetap menarik 250 tabung tersebut.

"Saya sudah sampaikan permintaan maaf tapi keputusan manajemen tetap ditarik ya monggo," ujarnya.

Kata Komarudi, pada saat itu yang diutamakan adalah keselamatan pasien, sehingga pihaknya harus mengutamakan pasien dengan mengesampingkan aturan vendor penyuplai oksigen.

"Saya tidak tahu prosedurnya harus izin atau bagaimana. Intinya kan saya kemanusiaan harus menyelamatkan orang banyak. Sehingga kita isi dengan vendor lain sampai ke Tuban, Jawa Timur waktu itu," jelas Komar.

Baca juga: Di Tengah Krisis Oksigen, 250 Tabung Oksigen RS PKU Muhammadiyah Yogya Ditarik Vendor

 

Sumber: Kompas.com (Penulis : Putra Prima Perdana, Afdhalul Ikhsan, Wisang Seto Pangaribowo | Editor : Donny Aprian, David Oliver Purba, Reza Kurnia Darmawan, Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com