Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Krisis Oksigen, 250 Tabung Oksigen RS PKU Muhammadiyah Yogya Ditarik Vendor

Kompas.com - 13/07/2021, 18:08 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 250 tabung oksigen yang dipinjam oleh RS PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta ditarik vendor. Sebab, RS PKU Muhammadiyah mengisi tabung tersebut di vendor lain.

Direktur RS PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta, Mohammad Komarudin mengatakan penarikan tabung oksigen itu buntut peristiwa pada tanggal 4 Juli 2021, di mana stok oksigen cair RS PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta mulai menipis.

"Tanggal 4 pas bersamaan dengan Sardjito itu keadaan benar-benar kritis hitungan kita kan hitungan jam kita sudah habis. Pasokan liquid tidak jelas sehingga saya harus menyelamatkan pasien mengisi tabung yang kosong," katanya saat dihubungi, Selasa (13/7/2021).

Baca juga: Bupati Kebumen Sebut Orang yang Tak Percaya Covid-19 Sesat: Banyak Nakes yang Gugur

"Tabung yang kosong milik vendor tertentu yang saya isi ke vendor yang lain," imbuh dia.

Ia mengungkapkan, pada saat itu yang diutamakan adalah keselamatan pasien, sehingga pihaknya harus mengutamakan pasien dengan mengesampingkan aturan vendor penyuplai oksigen.

"Saya tidak tahu prosedurnya harus izin atau bagaimana. Intinya kan saya kemanusiaan harus menyelamatkan orang banyak. Sehingga kita isi dengan vendor lain sampai ke Tuban, Jawa Timur waktu itu," jelas Komar.

Namun apa yang dilakukan ternyata melanggar prosedur. Pihaknya telah mengirimkan permintaan maaf tetapi keputusan penarikan tabung oksigen tetap dilakukan.

"Saya sudah sampaikan permintaan maaf tapi keputusan manajemen tetap ditarik ya monggo," ucapnya.

Pihaknya masih sangat membutuhkan bantuan dari vendor yang menarik tabung oksigen karena selama ini bisa mem-backup rutin ketersediaan oksigen di RS PKU Muhammadiyah.

Dengan adanya penarikan tabung oksigen ini pihak RS harus melakukan pengadaan tabung secara mandiri sejumlah 150 tabung oksigen dengan harga yang sudah mulai melambung.

"Kita pengadaan tabung sendiri ini mengisi sendiri. Semalam kita berangkatkan ke Sidoarjo. Kita bawa 150 tabung dan isi ke Sidoarjo untuk backup liquid. Tidak boleh ada kekosongan," kata dia.

Baca juga: Lampu di 13 Ruas Jalan Dipadamkan, Kapolres Salatiga: Kami Siapkan Patroli Skala Besar

Komarudin mengaku membeli satu tabung oksigen dengan harga Rp 2,6 juta pada awal pekan ini. Untuk mengisi tabung pihaknya menggunakan ekspedisi.

"Tabung dulu normal masih di bawah Rp 2 juta. Kita dapat 2,6 juta awal pekan ini," kata dia.

"Beli baru tabung kosong. Kita pakai ekspedisi kontak vendor di sana kita kirim lewat ekspedisi. Saya mendatangkan 150 dari Sidoarjo itu cadangan untuk 6 jam," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tarik Minat Siswa Belajar Bahasa Jawa, Guru SMP di Cilacap Gunakan Permainan Ular Tangga

Tarik Minat Siswa Belajar Bahasa Jawa, Guru SMP di Cilacap Gunakan Permainan Ular Tangga

Regional
Pj Gubernur Al Muktabar Tegaskan Bank Banten Punya Performa Baik dan Sehat

Pj Gubernur Al Muktabar Tegaskan Bank Banten Punya Performa Baik dan Sehat

Regional
Demam Berdarah di Demak Mengkhawatirkan, Pasien di RSUD Sunan Kalijaga Terus Meningkat

Demam Berdarah di Demak Mengkhawatirkan, Pasien di RSUD Sunan Kalijaga Terus Meningkat

Regional
Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Pj Gubernur Fatoni Ajukan 6 Ranperda Provinsi Sumsel

Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Pj Gubernur Fatoni Ajukan 6 Ranperda Provinsi Sumsel

Regional
Anak Mantan Bupati Sragen Daftar Pilkada 2024: Maju Lewat Demokrat, Lulusan Luar Negeri

Anak Mantan Bupati Sragen Daftar Pilkada 2024: Maju Lewat Demokrat, Lulusan Luar Negeri

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Aparat Desa di Nagekeo NTT Tenggelam Saat Memanah Ikan di Laut, hingga Kini Belum Ditemukan

Aparat Desa di Nagekeo NTT Tenggelam Saat Memanah Ikan di Laut, hingga Kini Belum Ditemukan

Regional
Gamelan Berusia Ratusan Tahun di NTB Dicuri, Pelaku Masih Diburu

Gamelan Berusia Ratusan Tahun di NTB Dicuri, Pelaku Masih Diburu

Regional
Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Regional
Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Regional
Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Regional
Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Regional
Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Regional
Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Regional
Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Kilas Daerah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com