MUI Kabupaten Tasikmalaya pun sangat mengapresiasi jajaran Polres Tasikmalaya, karena telah sigap menangani kasus kerusuhan ini secara baik dan tuntas.
Kepolisian telah menetapkan siapa saja yang bersalah dan menetapkan tersangka, serta puluhan anak-anak yang dinyatakan tak cukup bukti bisa kembali lagi ke orangtuanya.
"Kami sangat apresiasi Kepala Polres Tasikmalaya dan jajarannya karena telah sigap menangani kasus ini. Pesan juga kepada orangtua anak-anak ini untuk selalu memantau dan mengawasi pergaulan anak-anaknya supaya kejadian serupa tak terulang kembali," ujar Edeng.
Pantauan Kompas.com di Ruang Satreskrim Polres Tasikmalaya, 3 dari 4 orang yang telah ditetapkan tersangka telah dibawa dengan pengawalan ketat ke Polda Jawa Barat.
Kasus ini pun telah ditangani langsung oleh Polda Jawa Barat dan nantinya akan dirilis hasil pengungkapan lengkapnya.
Diberitakan sebelumnya, penangkapan puluhan orang ini setelah sekelompok pengunjukrasa meminta Rizieq Shihab dibebaskan di depan Kantor Kejaksaan Negeri Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, berakhir rusuh dengan melempari petugas Kepolisian, Senin (12/7/2021).
Akibatnya, 3 mobil dinas Polres Tasikmalaya dirusak, Kantor Kejaksaan Negeri Singaparna dilempari batu dan seorang polisi mengalami luka di bagian tangan.
"Iya, awalnya demo itu meminta Kejaksaan untuk membebaskan Rizieq. Tadi, Kejari Singaparna disuruh membuat pernyataan untuk itu, saya enggak mau, mereka yang mau," jelas Kepala Kejaksaan Negeri Singaparna, Muhammad Syarif, saat dihubungi wartawan lewat telepon, Senin siang.
Syarif menambahkan, sesuai informasi yang didapatkan pengunjukrasa bukan hanya berasal dari Tasikmalaya saja, tapi berasal dari Ciamis dan Majalengka.
Selain melakukan perusakan, tambah Syarif, para pelaku pun menyalakan kembang api saat aksinya sambil melempari batu ke arah kantor Kejaksaan Negeri Singaparna dan petugas Kepolisian yang berjaga.
"Mobil polisi tiga hancur, satu anggota polisi luka dipukul dekat pagar. Sesuai informasi sebagian pelaku ada dari Ciamis dan Majalengka. Pelemparan batu, juga menembakan kembang api atau mercon," tambah Syarif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.