TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kokom (49), warga Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jabar, menangis histeris saat menjemput anaknya yang masih berusia 12 tahun di ruangan Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tasikmalaya, Senin (12/7/2021) petang.
Anak Kokom diamankan bersama 30 orang lainnya karena diduga sebagai perusuh saat demo bela Rizieq Shihab di Kejaksaan Negeri Singaparna, Tasikmalaya, Senin siang.
Sang anak berkali-kali bersujud di kedua kaki ibunya sambil menangis dan terus menerus meminta maaf.
Baca juga: Simpatisan Rizieq Shihab Rusak Mobil Polisi dan Kantor Kejaksaan, Puluhan Orang Diamankan
"Mamah, mamah, minta maaf. Saya minta maaf, saya enggak tahu kalau akan jadi seperti ini. Mamah mohon maaf," ujar anak tersebut ke ibunya yang baru tiba di kantor polisi.
Baca juga: Tuntutan Pembebasan Rizieq Shihab Tak Dipenuhi, Pendemo Rusak Kantor Kejaksaan dan Mobil Polisi
Sementara Kokom terus menanyakan ke anaknya alasan kenapa selama ini berbohong.
Sebelumnya, anak Kokom pamit mengaji di masjid kawasan Kantor Bupati Tasikmalaya.
Sembari menangis, Kokom terus menanyakan alasan anaknya berbuat rusuh hingga ditangkap pihak kepolisian.
"Jadi begini kan? Makanya kamu jangan bohong, bilang ke mamah katanya mau ngaji tadi," ucap Kokom.
Kokom mengaku tak mengetahui anaknya berbuat rusuh dan ikut demo bela Rizieq bersama sekelompok orang lainnya.
Dia baru mengetahui anaknya ditangkap dari tetangga saat akan shalat maghrib.