NGAWI, KOMPAS.com – Sebuah video memperlihatkan seorang tenaga kesehatan mengaku diusir warga saat menjalani isolasi mandiri viral di media sosial.
Dalam video berdurasi satu menit 30 detik itu terlihat seorang tenaga kesehatan PSC Kabupaten Ngawi bernama Arya mengepak barang-barang di rumahnya.
Arya yang sedang menjalani isolasi mandiri itu pindah ke rumah sakit lapangan RSUD Ngawi setelah diusir warga.
“Ini tadi ada masyarakat menyuruh kami dan mengusir kami untuk pindah. Kami siap siap diusir,” kata Arya dikutip dari video tersebut, Senin (12/7/2021).
Dalam video itu, Arya menceritakan rumah yang ditempatinya merupakan rumahnya sendiri. Namun, warga tetap mengusirnya karena karena kartu tanda penduduk (KTP) Arya belum beralamat desa setempat.
Arya mengaku terkonfirmasi positif Covid 19 pada 8 Juli 2021.
“Ini tanggal 9, saya berniat isolasi di rumah saya, tapi saya belum punya KTP asli wilayah sini, tapi ini asli rumah kami,” katanya.
Baca juga: Sediakan Makanan Murah di Tengah Pandemi, Warung Ini Jual Soto Ayam Rp 2.000 Per Porsi
Arya mengaku sedih dengan perlakuan itu. Apalagi, dirinya berprofesi sebagai tenaga kesehatan yang berjuang di garis depan penanganan pasien Covid-19.
“Sedih sih, tapi ya sudah lah diterima memang sudah risiko tenaga kesehatan,” ucapnya.
Di akhir video, Arya meminta masyarakat mendoakan kesehatan seluruh tenaga medis di Indonesia.
Saat dikonfirmasi lewat telepon, Arya membenarkan video itu dibuat saat mempersiapkan barang-barang untuk pindah ke rumah sakit lapangan RSUD Ngawi.
Saat itu, Arya dijemput sejumlah rekannya sesama tenaga kesehatan di PSC Kabupaten Ngawi.
Ia mengaku memilih pindah dari rumah yang ditempatinya selama 1,5 tahun terakhir untuk menghindari hal yang tak diinginkan.
“Video itu saya buat setelah menerima ancaman dari warga saat persiapan untuk pindah ke RSUD,” ujar Arya saat dikonfirmasi lewat telepon, Selasa.