Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akun Instagram BEM Unnes Hilang Setelah Kritik Wakil Presiden dan Ketua DPR

Kompas.com - 07/07/2021, 19:59 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Akun instagram resmi Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Universitas Negeri Semarang (Unnes) diretas usai melakukan aksi protes digital terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo.

Sebelumnya, BEM KM Unnes melayangkan kritik kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Ketua DPR RI Puan Maharani melalui instagram @bemkmunnes pada Selasa (6/7/2021).

Dalam unggahannya mereka juga menyertakan beberapa gambar yakni Ma'ruf Amin yang dijuluki sebagai King of Silent.

Baca juga: Protes Kinerja Pemerintah, BEM Unnes Juluki Maruf Amin The King Of Silent

Sedangkan Puan Maharani disebut The Queen of Ghosting.

Selain itu, ada pula gambar Jokowi yang dijuluki The King of Lip Service.

"Sekitar pukul 16.00 WIB, akun instagram official BEM KM UNNES dinonaktifkan dan seluruh unggahan di akun instagram tersebut menghilang," kata Presiden Mahasiswa BEM KM Unnes, Wahyu Suryono Pratama dalam keterangannya, Rabu (7/7/2021).

Sebelum kejadian itu, ia mengaku sempat menerima pesan dari pihak Unnes yang menuding aksi protes yang mereka lakukan telah ditunggangi kepentingan politik oposisi.

Baca juga: Reaksi Wapres Maruf Amin Saat Dijuluki The King of Silent oleh BEM KM Unnes

Ia juga diminta menurunkan postingan tersebut karena dinilai bernuansa penghinaan dan pelecehan agama.

Menurutnya, tindakan itu adalah reaksi yang berlebihan dan di luar akal sehat.

"Kritik yang diunggah BEM KM Unnes sudah berbasis dengan data dan dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya," ujarnya.

Ia menegaskan, kritik tersebut adalah bagian dari kebebesan berekspresi dan kebebasan akademik yang dilindungi oleh konstitusi dan undang-undang.

Bahkan, kritikan itu dinilai bersifat sangat wajar dalam tradisi negara demokrasi.

"Kami sangat prihatin dengan kondisi ini, kejadian ini wujud nyata dari melemahnya demokrasi di Indonesia termasuk demokrasi digital. Kejadian ini seolah sudah menjadi tradisi ketika orang atau lembaga melakukan kritik berbalas dengan serangan balik secara digital. Seharusnya, ada jaminan terhadap kebebasan berekspresi baik di ruang nyata maupun maya," ucapnya.

Baca juga: Aliansi Mahasiswa UGM: Jokowi Juara Umum Ketidaksesuaian Omongan dengan Kenyataan

Sementara itu, Kepala Unit Pelayanan Teknis Hubungan Masyarakat Unnes Muhammad Burhanudin mengatakan Unnes menghargai kebebasan berpendapat mahasiswa dengan tetap memperhatikan etika dan nurani.

Namun, pihaknya menyayangkan unggahan-unggahan di media yang bernuansa penghinaan dan ujaran kebencian yang bukan bernuansa akademik perguruan tinggi.

"Pernyataan yang disampaikan tersebut merupakan pernyataan internal BEM KM Unnes dan tidak mewakili pernyataan resmi Unnes," jelasnya dalam keterangan resmi yang diterima.

Baca juga: Akun Medsosnya Diretas usai Unggah Jokowi: The King of Lip Service, BEM UI Dipersilakan Melapor

Selanjutnya, melalui Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan melakukan pembinaan pada BEM Unnes.

Hal ini dilakukan agar melakukan unggahan edukatif dan menghindari unggahan yang bernuansa penghinaan dan ujaran kebencian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com