Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga karena Kritik Gelar Kehormatan Nurdin Halid, Profesor BR Dikeluarkan dari Grup "Majelis Profesor" Unnes

Kompas.com - 15/02/2021, 07:01 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemberian gelar Doktor Honoris Causa bidang teknologi olahraga kepada Nurdin Halid dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) rupanya juga dikritik oleh salah satu profesor di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK).

Sebelumnya, mahasiswa Unnes memprotes keras penganugerahan gelar kehormatan tersebut dengan melakukan aksi diam di depan Rektorat pada Kamis (11/2/2021) dan memberikan kartu merah kepada Rektor Unnes Fathur Rokhman.

Gelar yang diberikan kepada mantan Ketua Umum PSSI tersebut dinilai tidak layak karena sosoknya yang kontroversial karena pernah tersandung kasus korupsi.

Baca juga: Mahasiswa Unnes Protes Pemberian Doktor Honoris Causa untuk Nurdin Halid, Rektor Dapat Kartu Merah

Hal tersebut diduga jadi penyebab dikeluarkannya Profesor FIK Unnes Bambang Budi Raharjo dari WAG Majelis Profesor Unnes pada hari yang sama saat mahasiswa melakukan aksi diam.

Majelis Profesor Unnes merupakan sebuah grup di aplikasi Whatsapp yang diikuti oleh semua profesor aktif di Unnes.

Profesor BR, sapaan akrabnya, menduga dikeluarkan dari WAG oleh Rektor usai mengunggah poster upacara penganugerahan gelar doktor kehormatan kepada Nurdin Halid pada Rabu (10/2/2021).

Postingan itu disertai teks yang berbunyi, “Anggota Majelis yth, sudah layakkah orang ini mendapatkan gelar doctor honoris causa?”.

Baca juga: Rektor Unnes soal Gelar Kehormatan untuk Nurdin Halid: Berperan Majukan Sepak Bola

Tak mendapatkan jawaban atas pertanyaan itu, Profesor BR kembali memposting tangkapan layar Facebook salah seorang alumnus Unnes, Achiar M. Permana

Unggahan tersebut berupa dialog satire yang menyejajarkan Habib Luthfi bin Ali bin Yahya dengan Nurdin Halid karena sama-sama menerima anugerah tersebut dari Unnes.

“Benar, saya telah dikeluarkan dari grup Majelis Profesor, Kamis 11 Februari lalu. Memang saya mempertanyakan pemberian anugerah doktor causa untuk Nurdin Halid mengingat rekam jejak beliau. Mahasiswa sudah melakukan protes. Di luar, orang banyak membincangkan keganjilan penganugerahan ini. Salahkah saya mempertanyakan hal ini?” kata Profesor BR dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/2/2021).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com