LEBAK, KOMPAS.com - Pasien Covid-19 di wilayah Banten Selatan memilih untuk berobat ke wilayah Provinsi Jawa Barat.
Pasalnya di wilayah yang meliputi empat kecamatan di Kabupaten Lebak tersebut tidak ada rumah sakit terdekat yang melayani perawatan Covid-19.
Mereka yang pergi berobat ke Kabupaten Sukabumi, Jabar yakni masyarakat Kecamatan Cilograng, Cibeber, Bayah dan Panggarangan.
Salah satu warga yang memilih berobat ke rumah sakit di Jabar adalah Dayat Hidayat. Selama 14 hari dia dirawat di RSUD Palabuhan Ratu, Sukabumi, untuk berobat paru-paru sekaligus isolasi mandiri di sana.
"Karena kalau harus ke RSUD Banten di Serang, itu sangat jauh sekali, bisa lima jam perjalanan, jadi lebih pilih ke Sukabumi yang hanya setengah jam jaraknya," kata Dayat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (5/7/2021).
Baca juga: Tak Ada RS Tangani Pasien Covid-19, Warga Banten Selatan Pilih Berobat ke Jabar
Dayat yang juga merupakan Kepala Desa Pasir Bungur, Cilograng ini mengatakan, selain dirinya, warga Pasir Bungur lain juga memilih ke Sukabumi. Bukan hanya berobat tapi juga untuk keperluan lain seperti belanja hingga menjual hasil tani.
Secara alur pelayanan rumah sakit, kata Dayat, memang tidak berbeda dengan pelayanan di Banten. Berobat di sana juga bisa dicover oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Namun di sana, kata dia, tidak bisa menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) bagi masyarakat yang tidak mampu dan tidak memiliki BPJS.
"Itu salah satu kendalanya, jadi kita sulit mengurusnya karena secara administratif sudah beda provinsi, mau tidak mau harus pakai jalur umum, bayar pakai uang pribadi," kata dia.
Baca juga: Banyak Warga Lebak Kecele di Stasiun Rangkasbitung, Mau ke Jakarta tapi KRL Tak Beroperasi
Selain Warga Cilograng, memilih berobat ke Sukabumi juga dilakukan oleh warga Kecamatan Bayah.
Erwin Prasetyo, warga Bayah Barat misalnya, berulang kali pulang pergi Bayah Sukabumi melintasi perbatasan Banten dan Sukabumi karena mengurusi kerabatnya yang pergi berobat ke Sukabumi.
"Sering pergi ke sana, karena tidak ada pilihan rumah sakit lain," kata dia.