Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pertama PPKM Darurat Yogyakarta, Wakil Wali Kota Sebut Banyak Warga Kebingungan

Kompas.com - 04/07/2021, 08:28 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Yogyakarta sempat membuat warga kebingungan, Sabtu (3/7/2021).

Hal itu, menurut Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, disebabkan karena singkatnya masa sosialisasi dan belum adanya pemahaman yang sama soal PPKM Darurat.

“Hari ini Sabtu dan seterusnya tidak ada masa sosialisasi semua harus menjalankan. Meskipun Hari pertama ini masih banyak yang kebingungan, ini karena pemahaman belum sama, saat ini juga dilakukan penertiban dan informasi pelaksanaan PPKM,” kata dia.

Baca juga: 6 Pasien Covid-19 Meninggal Diduga karena Stok Oksigen Habis, Ini Penjelasan RS Dr Sardjito

Namun demikian, dirinya tetap meminta masyarakat Yogyakarta untuk patuh terhadap aturan petugas.

Ia menambahkan, Pemerintah Kota Yogyakarta juga akan menggelar patroli gabungan yang terdiri dari Satpol PP, Damkar, Dishub, TNI, Polri.

Baca juga: 6 Jalan di Yogyakarta Akan Disekat Selama PPKM, Cegah Bus Pariwisata Masuk

Lokasi wisata dan penyekatan jalan

PKL malioboro tutup lebih cepat selama PTKMKompas.com/Wisang Seto Pangaribowo PKL malioboro tutup lebih cepat selama PTKM

Heroe menjelaskan, selama PPKM Darurat sejumlah lokasi wisata ditutup sementara.

Selain itu, kantong-kantong parkir yang dikelola pemerinta juga tak diizinkan beroperasi. Bus-bus pariwisata pun tak diizinkan untuk masuk ke Kota Yogyakarta.

“Destinasi wisata di Kota Yogyakarta sudah tutup semua, pertokoan yang tidak menyangkut kebutuhan sehari-hari juga tutup. Sekarang sedang kita kondisikan semuanya,” katanya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (3/7/2021).

Baca juga: Daftar Titik Penyekatan PPKM Darurat di Jateng, Dijaga Ketat 24 Jam

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 4,9 Guncang Rote Ndao, NTT

Gempa M 4,9 Guncang Rote Ndao, NTT

Regional
Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Regional
PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

Regional
Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Regional
Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Regional
Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Regional
Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan 'Driver' Ojek Rebutan Foto

Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan "Driver" Ojek Rebutan Foto

Regional
Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Regional
Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga 'Long March' Ikuti Jalan Santai

Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga "Long March" Ikuti Jalan Santai

Regional
Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Regional
Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Regional
Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Regional
Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com