Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Protes SD Dekat Rumahnya Jadi Lokasi Isolasi OTG Covid-19

Kompas.com - 02/07/2021, 17:48 WIB
Iqbal Fahmi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com- Warga RW 2 Kelurahan Kranji, Kecamatan Purwokerto Timur, Banyumas, Jawa Tengah, ketakutan saat pemerintah kabupaten akan menjadikan Gedung SDN 8 Kranji sebagai rumah isolasi pasien Covid-19 tanpa gejala.

Sejumlah perwakilan warga dan tokoh masyarakat setempat bahkan mendatangi kantor sekolah, Jumat (2/7/2021).

Mereka khawatir, lokasi isolasi yang dekat dengan pemukiman tersebut dapat berimbas kepada kehidupan warga setempat.

Baca juga: 4 Fakta Meninggalnya Dalang Ki Manteb, Positif Covid-19 hingga Isolasi Mandiri karena RS Penuh

Ketua RW 2, Kelurahan Kranji, Tarminto (70) juga mengaku keberatan dengan kebijakan tersebut.

Selama ini, lingkungan sekolah menjadi tempat anak-anak kecil kompleks bermain.

Selain itu, warga di lingkungan sekolah juga didominasi oleh lansia dan khawatir kesehatannya terganggu.

“Di lingkungan sini banyak anak kecil dan lansia yang komorbid, termasuk saya juga. Jadi warga sebenarnya menolak karena khawatir,” katanya kepada wartawan.

Tarminto menilai petugas kecamatan dan kelurahan gegabah dalam mengambil keputusan.

Baca juga: Panduan Isolasi Mandiri bagi Warga Karawang yang Terpapar Covid-19

Pasalnya, sebelumnya petugas kecamatan dan kelurahan tidak pernah menembusi perangkat RT/RW setempat.

Dia khawatir perekonomian warga setempat berhenti karena akses jalan yang sempit untuk lalu-lintas ambulans.

“Kalau bisa ya dipindah di SD Kranji 4 atau di hotel-hotel di dekat sini kaya di daerah lain,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Kasi Trantibum Kelurahan Kranji, Suroso menggelar mediasi dengan perwakilan warga setempat.

Dalam mediasi tersebut, Suroso mengungkapkan, SDN 8 Kranji dipilih karena jauh dari jantung kota dan lalu-lintas ramai.

Selain itu, sirkulasi udara di sana juga lebih bagus karena dekat dengan areal persawahan.

“Rumah karantina (isolasi) di SD Kranji ini kan sifatnya cadangan, tapi berharap kami rumah karantina ini tidak terisi dengan catatan tidak ada lonjakan kasus Covid-19,” ungkapnya.

Baca juga: Ki Manteb Meninggal Dunia Saat Isolasi Mandiri karena RS Penuh

Suroso menyebut, petugas mulai mempersiapkan dua ruangan lengkap dengan segala kebutuhan pasien Covid-19 mulai Sabtu (3/7/2021).

Dia memberikan garansi kepada warga dalam segi keamanan pasien.

“Kami jamin dari segi keamanan dan kenyamanan warga dan pasien karantina. Ada petugas satpol PP dan Puskesmas yang bergantian jaga, jadi pasien tetap karantina (isolasi) di dalam tidak akan keluar lingkungan SD,” terangnya.

Selain di Kranji, Kecamatan Purwokerto Timur juga menyiapkan rumah isolasi di tiga SD di kelurahan lain.

Baca juga: Kenakan APD, Bupati Banyumas Masuk Ruang ICU dan Menyapa Pasien Covid-19, Ini Pesannya

Sementara baru ada kuota lima kasur tidur setiap sekolah dan akan ditambah dengan bantuan dari berbagai pihak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com