Berdasarkan pengalamannya, Sita kerap menemukan pasien yang mengalami gangguan psikologis pasca-terpapar Covid-19. Apalagi di antara keluarganya ada yang sampai parah atau meninggal.
"Penolakan dan stigma dari lingkungan sekitar juga banyak dijumpai. Mereka sangat membutuhkan teman curhat, dan juga dampingan psikologis untuk mengurangi beban mereka pada masa penyembuhan," kata Sita.
Relawan yang sudah mendampingi pasien sejak awal pendirian RS Lapangan Kogabwilhan II Indrapura ini bersyukur dengan bantuan tenaga profesional sesuai bidangnya untuk menghadapi permasalahan psikologis pasien.
“Ini merupakan bukti bahwa masih ada masyarakat yang peduli dan ingin berperan aktif dalam upaya mengatasi pandemi.” jelas Sita.
Baca juga: Puluhan Pegawai Reaktif Tes Antigen, Pengadilan Negeri Surabaya Kembali Tutup Layanan
Hal yang sama diungkapkan oleh Penanggung Jawab Rumah Sakit Lapangan Kogabwilhan II Indrapura (RSLI), Laksamana Pertama TNI dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara.
Ia mengapresiasi sinergi yang dilakukan relawan pendamping PPKPC-RSLI dengan profesional psikolog dan konselor yang tergabung dalam YKMS melalui program Teman Curhat.
Terobosan seperti ini sangat membantu RSLI dalam memberikan layanan bagi pasien covid-19.
“Alhamdullilah, dengan bantuan penanganan psikologis bagi para pasien, ini makin mempercepat proses kesembuhan,” kata dr Nalendra.
Dalam kerja samanya YKMS dengan RSLI, menerjunkan 11 psikolog dan 2 konselor untuk membantu penanganan permasalahan psikologis para pasien RSLKI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.