Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Padilah Mante Runta mengatakan, melonjaknya kasus Covid-19 di Kaltim belakangan ini dipicu penularan di fasilitas umum dan keluarga.
"Terutama di Balikpapan klaster pasar, mal dan keluarga," kata Padilah saat dihubungi Kompas.com, Minggu (27/6/2021).
Baca juga: Klaster Keluarga Muncul di Balikpapan, Pasar hingga Masjid Ditutup Sementara
Kasus Covid-19 di Jawa Timur, terus mengalami lonjakan. Akibatnya, berdampak pada penuhnya ruang perawatan di RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Direktur Utama RSUD dr Soetomo, dr Joni Wahyuhadi mengatakan, sejauh ini sudah ada 330 pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di RSUD Dr. Soetomo.
Meski penuh, pihaknya tetap memberikan pelayanan dan perawatan pasien Covid-19 dengan memanfaatkan area gedung parkir untuk ruang isolasi dan perawatan.
"Kami sedang mengembangkan ruangan gedung parkir. Sedang kami renovasi untuk ruang isolasi, membuat ruang untuk (pasien) Covid-19 perlu waktu," kata Joni dikonfirmasi, Minggu (27/6/2021).
Kata Joni, jumlah pasien di RSUD Dr. Soetomo diperkirakan akan terus bertambah mengingat tren kasus Covid-19 di Jatim mengalami peningkatan setelah libur Lebaran.
Untuk menekan laju penularan Covid-19, ia pun meminta masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin.
"Makanya disiplin prokes. Media mohon bantu kami menyejukkan suasana ya, agar tidak panik. Kami kerja keras," ujarnya.
Baca juga: RSUD Dr Soetomo Surabaya Penuh, Gedung Parkir Difungsikan Jadi Ruang Pasien Covid-19
Seorang ibu rumah tangga di Distrik Sorong, Kepualaun Kota Sorong, Papua Barat, berinisial BS (28), tewas setelah dibakar suaminya yang merupakan seorang polisi berinisial Bripka IPS (33).
Peristiwa itu terjadi di rumah dinas Komplek Asrama Polisi daerah setempat pada Jumat (28/5/2021) sekitar pukl 08.00 WIT.
Bripka IPS sendiri tercatat sebagai anggota Polres Sorong, Papua Barat.
Ibu korban, Nusrida mengatakan, setelah membakar tubuh anaknya, Bripka IPS sempat memeluk korban sambil berkata kita berdua mati sudah.