Ia tak pernah membayangkan anak ketiganya itu mendapat penghargaan lulusan terbaik.
Baginya, ketika Always lulus sebagai taruna AAL pada 2017, itu sudah menjadi anugerah yang tak pernah dimimpikan.
Apalagi, anak keduanya, Aldre Bengur Tiris, sudah lebih dulu masuk ke AAL dan lulus pada 2018.
"Sampai yang dapat Adhi Makayasa itu saya tidak bisa berkata-kata, saya hanya bisa menangis bersyukur dan berdoa kepada Tuhan," kata dia.
Sebagai juru parkir, Alex mengaku terus berusaha keras. Selain itu, ia selalu bersyukur dengan penghasilan yang didapatkannya.
Rata-rata, Alex memperoleh uang sekitar Rp 300.000 dalam sehari. Sebagian uang disisihkan untuk keperluan gereja, sebagian untuk retribusi ke Pemkot Jayapura, sisanya diserahkan kepada sang istri.
Sebagai orangtua, Alex hanya ingin anak-anaknya sekolah di tempat terbaik. Ia bersyukur keinginan itu terwujud.
Baca juga: Ikut Vaksinasi Covid-19 Massal di Trenggalek, Warga Bisa Dapat Hadiah Ayam hingga Kambing
Kelima anaknya mengenyam pendidikan di SMAN 5 Jayapura, salah satu sekolah unggulan di kota itu.
Dengan capaian yang ditorehkan Always Giving Hamonangan Tiris, Alex yang berasal dari Kabupaten Sarmi berharap hal tersebut bisa menjadi contoh untuk anak Papua lainnya.
"Ini perhatian negara terhadap Papua, tinggal bagaimana kita menyiapkan putra-putri Papua untuk merespons perhatian negara," kata Alex.
Sementara sang ibu, Dirmawaty Panjaitan, mengaku sangat terharu dengan prestasi yang ditorehkan putra ketiga yang lahir pada 15 Maret 1999 itu.
Dirmawaty terlihat beberapa kali mengusap air mata saat bercerita. Kebahagiaan meliputi wajah ibu lima anak itu.