TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) petugas pemakaman Covid-19 Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, habis akibat membludaknya pasien Covid-19 yang meninggal beberapa pekan terakhir ini.
Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya berupaya mengalihkan anggaran dari alokasi kegiatan lainnya untuk ketersediaan APD karena dana penanggulangan Covid-19 di wilayah itu sangat minim.
Baca juga: Cegah Covid-19, Jalan Protokol di Tasikmalaya Diberlakukan Penyekatan
"Tadi ada laporan APD petugas pemakaman Covid-19 habis. Saya juga sudah minta kepada Plt Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) supaya cepat mengajukan karena kondisi seperti ini," ungkap Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan di Kantor Dispenda Kota Tasikmalaya, Rabu (23/6/2021) sore.
Ivan menambahkan Pemkot Tasikmalaya kini kekurangan anggaran dan sedang mencari relokasi anggaran dari pos anggaran alokasi lain yang bisa digunakan.
Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Tasikmalaya, BOR di RS Sudah 98 Persen
"Sekarang yang tersisa ada dana Belanja Tak Terduga (BTT) Rp 1,5 Miliar, tapi ini juga tidak bisa dipakai hanya penanganan Covid-19 saja, karena untuk bencana lainnya," jelasnya.
Ivan pun mengaku masih menghitung kebutuhan anggaran Covid-19, terutama kebutuhan pemakaman pasien meninggal yang sangat mendesak dengan kondisi darurat sekarang ini.
Mulai dari kebutuhan anggaran peti mati, APD, obat-obatan, biaya PPKM, bantuan warga yang isolasi mandiri, konsumsi dan biaya perawatan pasien Covid-19 di Rumah Sakit serta kebutuhan lainnya.
"Permasalahannya sekarang frekuensi tinggi Covid-19 yang anggarannya sebetulnya di-cover oleh Kemenkes, harus di-backup dulu oleh kita, makanya ini benar-benar dioptimalkan," tambahnya.