Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Monyet yang Ditembak Mati karena Serang Warga, Dulu Sempat Dipelihara Sebelum Dilepaskan Pemiliknya

Kompas.com - 19/06/2021, 06:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Seekor monyet di Kelurahan Nelayan Indah, Kecamatan Medan Labuhan, Medan ditembak mati oleh warga pada Jumat (18/6/2021).

Monyet tersebut terpaksa dilumpuhkan karena sejak 1,5 bulan terakhir telah menyerang warga sekitar.

Sebelum ditembak mati, monyet tersebut sempat mencari buah-buahan untuk makan

Lalu warga sekitar berusaha mengusir monyet dengan senapan angin, tusukan tombak hingga lemparan batu. Hingga akhirnya dia mati ditembak warga.

Baca juga: Cerita Korban Serangan Monyet di Medan, Warga: Cucu Saya Digigit, Demam dan Kakinya Bengkak

Dulu dipelihara oleh orang

Heri (35), warga Kelurahan Nelayan Indah bercerita jika sepengetahuannya monyet tersebut muncul di kawasan tersebut sebelum lebaran.

Saat itu ada ikatan di leher monyet. Menurut Heri monyet tersebut dulu dipelihara oleh seseorang yang kemudian dilepaskan di daerah tersebut.

Ia menyebut monyet tersebut sangak kuat karena sebelumnya sempat jatuh ke tanah karena tersetrum saat bergelantungan di dekat tiang listrik.

Baca juga: Sempat Serang 7 Warga di Medan, Seekor Monyet Ditembak Mati

Menurut Heri, banyak warga yang menjadi korban gigitan monyet itu. Salah satunya adalah anak Heri yang bernama M Aditya (12).

Aditya digigit monyet saat sedang menguras air di sampan milik ayahnya saat pagi hari sekitar seminggu yang lalu. Ketika hendak naik ke darat, tiba-tiba ia diserang monyet dari belakang tanpa sempat melawan.

Monyet tersebut kemudian menggigit lutut Aditya.

Setelah digigit monyet, Aditya demam dan lutut bekas digigit monyet bengkak. Dan selama seminggu terakhir ia hanya bisa terbaring di ruang tengah rumahnya dan tak bisa menggerakkan kaki kirinya.

Baca juga: Wisatawan Dilarang Memberi Makanan ke Monyet Ekor Panjang di Danau Kelimutu, Ini Alasannya

"Kondisinya sekarang sudah lumayan lah. Gak denyut karena kan udah dibawa berobat. Kalau jalan ya agak bungkuk-bungkuk gitu lah," kata ibu kandung Aditya, Aina (34), Jumat (18/6/2021).

"Jadi kami minta tolong lah biar itu (monyet) ditangkap, dibawa keluar dari sini. Resah kali. Anak pun tak bisa main-main. Banyak lah di sini digigit, ada nenek-nenek, anak lima tahun, anak lajang. Di sini, enam orang ada," katanya.

Gigit tangan seorang nenek

Tumini (72) menunjukkan luka di tangan kirinya yang digigit monyet sekitar sebulan yang lalu. Monyet itu sebelumnya telah berkeliaran di sekitar pemukiman dan menyerangnya tiba-tiba.KOMPAS.COM/DEWANTORO Tumini (72) menunjukkan luka di tangan kirinya yang digigit monyet sekitar sebulan yang lalu. Monyet itu sebelumnya telah berkeliaran di sekitar pemukiman dan menyerangnya tiba-tiba.
Tumini (72), salah satu warga yang diserang oleh monyet tersebut.

Dia digigit sekitar sebulan yang lalu saat duduk di depan rumahnya, menunggu cucunya pulang dari tempat mengaji.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Regional
Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Regional
Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Regional
Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Regional
Sakau, Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Sakau, Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Regional
TNI AL Tangkap Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Saat Sakau

TNI AL Tangkap Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Saat Sakau

Regional
Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Regional
[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

Regional
Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com