Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa Belajar Online, SD di Tangerang Akhirnya Jadi Sarang Monyet

Kompas.com - 30/04/2021, 19:20 WIB
Acep Nazmudin,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Gedung Sekolah Dasar (SD) Negeri Cikareo 1, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten, dihuni oleh sejumlah monyet.

Mereka tinggal di sana setelah sekolah kosong karena para siswanya belajar online sejak Maret 2020 lalu.

Tedy Soprayogo, guru SDN Cikareo 1, mengatakan kemunculan monyet terlihat pertama kali satu tahun lalu.

Baca juga: 87 Orang Positif Covid-19 dari Klaster Munggahan di Tangerang, 1 RW Lockdown

 

Awalnya mereka berkeliaran di sekitar sekolah, namun belakangan menetap di sekolah hingga punya anak.

"Dulu cuma dua, kayaknya pasangan, baru-baru ini melahirkan tiga anak, terus datang lagi satu yang lain, jadi total ada 6 ekor," kata Tedy kepada Kompas.com ditemui di SDN Cikareo 1, Jumat (30/4/2021).

Tedy mengatakan, monyet tersebut tinggal di atap kelas hingga ruang guru. Beberapa lubang yang dibuat oleh monyet tersebut jadi bukti di mana dia tinggal.

Kata dia, genteng hingga plafon gedung sekolah di sejumlah titik rusak karena dijadikan akses masuk oleh monyet ke sarangnya.

"Mereka mencongkel genteng dan plafon, sudah dibenerin, tapi dirusak lagi berkali-kali," kata Tedy.

Baca juga: Gedung Sekolah Kosong di Tangerang Jadi Sarang Kawanan Monyet, Pemkab Gandeng BKSDA untuk Evakuasi

Dari hutan Solear

Gedung Sekolah Dasar (SD) Negeri Cikareo 1, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten dihuni oleh sejumlah monyet Jumat (30/4/2021).KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Gedung Sekolah Dasar (SD) Negeri Cikareo 1, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten dihuni oleh sejumlah monyet Jumat (30/4/2021).

Tedy menduga monyet tersebut datang dari hutan Solear yang memang jadi habitat puluhan hewan primata ini.

Jarak dari sekolah ke hutan Solear sejauh 9 kilometer. Tedy menduga monyet menyebar ke sejumlah tempat lain untuk mencari makan karena hutan Solear sepi pengunjung karena pandemi.

Tedy mengaku khawatir keberadaan monyet tersebut akan mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka yang akan digelar Juli mendatang.

Saat ini saja, kata dia, kehadiran monyet-monyet tersebut membuat guru-guru yang datang ke sekolah saat harus mengerjakan tugas, ketakutan.

"Walaupun tidak menganggu tapi tetap ada kekhawatiran, saya juga tidak berani dekat-dekat, takut dikejar," kata Tedy.

Baca juga: Munggahan ke Bogor Naik Bus, 46 Warga 1 RW di Tangerang Positif Covid-19

Tedy berharap ada pihak yang berwenang yang bisa mengatasi monyet tersebut sebelum terjadi hal-hal yang dikhawatirkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com