Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Pengungsi Gempa Maluku Tengah: Kami Tak Bisa Kembali karena Rumah Rusak Berat

Kompas.com - 18/06/2021, 16:44 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ambon, Herlambang Hudha mengatakan, dari hasil pemantauan, gempa susulan yang terjadi hingga saat ini sudah melandai sehingga warga tidak perlu khawatir.

“Kebetulan kami sudah ke lokasi pengungsian di Haya, Mahu, Tehoru dan kebetulan saat ini kami di Saunolu kami sudah sampaikan ke warga bahwa tidak ada lagi potensi tsunami dan kami juga sudah mengimbau agar mereka segera pulang, tadi juga sudah ketemu dengan bapak raja dan tokoh masyarakat,” ungkapnya.

Baca juga: Petani di Banyuwangi Tanam Ginseng Merah Korea, 1 Kg Umbi Dijual Rp 1 Juta, Prediksi Hasil Capai Rp 400 Juta

Ia mengaku, banyak warga yang masih bertahan di lokasi pengungsian karena merasa takut dan trauma.

Selain itu banyak warga lain masih meyakini  potensi gempa besar masih akan terjadi di wilayah itu.

Setelah gempa besar terjadi maka akan diiukuti dengan gempa susulan. Menurutnya hal itu merupakan kondisi normal, namun sejauh ini berdasarkan pantauan, gempa susulan sudah melandai dan potensi tsunami telah dicabut.

“Memang warga masih trauma dan takut tapi kami yakinkan bahwa tidak ada lagi potensi tsunami atau gempa besar karena secara teoritis setelah gempa besar ada gempa susulan dan fakta di lapangan gempa susulan  sudah melandai,” ungkapnya kepada Kompas.com.

Baca juga: Mobile Laboratorium PCR Senilai Rp 3,8 Miliar Dipertanyakan karena Tak Pernah Keliling, Ini Jawaban Satgas Covid-19 Magetan

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Tengah Abdul Latif Key mengatakan, saat ini banyak warga yang mengungsi telah kembali ke rumah mereka.

Namun, masih ada ribuan warga yang tetap bertahan di lokasi pengungsian.

“Sebagian sudah kembali tapi memang masih ada ribuan warga yang masih bertahan di lokasi pengungsian,” ujarnya.

Pihaknya terus meyakinkan warga bahwa situasi saat ini sudah normal kembali sehingga warga yang rumahnya tidak mengalami kerusakan agar sebaiknya kembali.

“Memang masih ada gempa susulan tapi getarannya kecil karena itu kami minta warga yang rumahnya tidak rusak bisa segera kembali. Kita juga sudah koordinasi dengan BMKG untuk meyakinkan warga soal itu,” ungkapnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com