Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandung Siaga 1 Covid-19, Keterisian RS Meningkat, Aktivitas Diperketat

Kompas.com - 17/06/2021, 19:25 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menetapkan kawasan Bandung Raya Siaga 1 Covid-19.

Hal ini dilakukan usai kasus Covid-19 di wilayah itu terus bertambah.

Ia menyebut, dari hasil kajian Satgas Covid-19 Jawa Barat (Jabar), Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat (KBB) berstatus zona merah.

Baca juga: Ridwan Kamil Menyatakan Bandung Raya Siaga I Darurat Covid-19

"Banyak pengumuman penting di hari ini, yang pertama wilayah Bandung Raya kami nyatakan sedang siaga I Covid. Karena minggu ini, dua wilayah besarnya zona merah, yaitu KBB dan Kabupaten Bandung," ujarnya, Selasa (15/6/2021).

Salah satu yang disinggung Ridwan Kamil adalah meningkatnya keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) bagi pasien Covid-19.

"Kemudian wilayah Bandung Raya ini keterisian rumah sakit sudah melebihi standar WHO dan nasional yang di angka 70 persen. Sementara Bandung Raya ini sudah di angka 84,19 persen," ucapnya dalam jumpa pers di Markas Kodam III Siliwangi, Kota Bandung.

Baca juga: Ridwan Kamil Larang Wisatawan, Terutama dari Jakarta, Masuk Bandung Raya Selama Sepekan

 

Mencapai 100 persen

Suasana Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Jumlah pasien Covid-19 di RSHS meningkat. Dok HUMAS RSHS Suasana Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Jumlah pasien Covid-19 di RSHS meningkat.

Tingkat keterisian beberapa rumah sakit (RS) khusus Covid-19 di Kota Bandung, bahkan sudah mencapai 100 persen.

Deretan rumah sakit tersebut adalah RS Umum Al Islam Bandung, RS Umum Bungsu, RS Ibu dan Anak Limijati, dan RS Umum Hermina Pasteur.

Data ini didapat dari Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Provinsi Jawa Barat (Pikobar) pada Rabu (16/6/2021).

Adapun BOR bagi pasien Covid-19 di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (RSHS) mencapai 80,36 persen.

Baca juga: Keterisian RS Covid-19 di Kota Bandung, Sebagian Sudah 100 Persen

Dari 224 kapasitas, terdapat 180 tempat tidur yang telah terisi.

Rinciannya, BOR ruang isolasi intensif sebanyak 92,9 persen dan ruang isolasi biasa 71,50 persen.

Menurut Pelaksana harian Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang RSHS Yana Akhmad Supriatna, kondisi ini menandakan lampu kuning.

"Kami memantau, mengamati terus, khususnya untuk rawat inap. Kami mewaspadai ini sudah lampu kuning, trennya masih belum sampai puncak," tuturnya dalam dalam video yang diterima Kompas.com dari Humas RSHS, Rabu (16/6/2021).

Merespons peningkatan kasus Covid-19 di Bandung, pihak RSHS berupaya meningkatkan kapasitas tempat tidur dan menambah relawan tenaga kesehatan.

Baca juga: Keterisian Tempat Tidur Pasien Covid-19 di Bandung Raya Makin Penuh

 

Pengetatan aktivitas

Pemerintah Kota Bandung melakukan rapat terbatas bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bandung dalam rangka menyikapi tingginya kasus penyebaran Covid-19 di Kota Bandung, Rabu (15/6/2021).KOMPAS.COM/PUTRA PRIMA PERDANA Pemerintah Kota Bandung melakukan rapat terbatas bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bandung dalam rangka menyikapi tingginya kasus penyebaran Covid-19 di Kota Bandung, Rabu (15/6/2021).

Buntut melonjaknya kasus Covid-19 di Bandung, pemerintah daerah setempat memberlakukan pengetatan aktivitas.

"Kita akan melakukan pengetatan aktivitas di Kota Bandung berangkat dari hasil evaluasi. Terjadi lonjakan signifikan, terutama di 15 Mei sampai 15 Juli 2021," terang Wali Kota Bandung Oded M Danial, Rabu (16/6/2021) sore.

Dalam pengetatan aktivitas ini, seluruh tempat wisata dan hiburan ditutup.

Jam operasional restoran, kafe, rumah makan, dan pedagang kaki lima (PKL) dibatasi sampai pukul 19.00 WIB, serta tidak diperbolehkan makan di tempat.

Toko modern dan ritel juga dibatasi durasi operasionalnya, yakni mulai pukul 10.00-19.00 WIB.

Aktivitas di pasar tradisional pun juga dibatasi hanya sampai pukul 10.00 WIB.

Pengetatan aktivitas di Kota Bandung ini berlaku mulai 17 Juni sampai 1 Juli 2021.

Baca juga: Kota Bandung Diperketat, Kafe, Toko, dan PKL Hanya Boleh Buka sampai Pukul 19.00, Resepsi Nikah Dilarang

Ruas jalan ditutup

Kondisi jalanan di Kota Bandung tampak lengang di awal pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Hal tersebut terlihat di Jalan Ir H.Djuanda (Dago), Jalan Cihampelas, Jalan Sukajadi, Jalan Cipaganti, Rabu (22/4/2020).KOMPAS.com/AGIE PERMADI Kondisi jalanan di Kota Bandung tampak lengang di awal pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Hal tersebut terlihat di Jalan Ir H.Djuanda (Dago), Jalan Cihampelas, Jalan Sukajadi, Jalan Cipaganti, Rabu (22/4/2020).

Untuk menekan mobilitas masyarakat, Pemerintah Kota Bandung juga menutup sejumlah ruas jalan pada 17 Juni-1 Juli 2021.

"Penutupan ruas jalan selama 14 hari ke depan diperluas," jelas Wali Kota Bandung Oded M Danial, Rabu (18/6/2021).

Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Bandung Ulung Sampurnajaya menyatakan, kebijakan ini dilakukan pada jalan di Ring 1, 2, dan 3.

Ring 1 meliputi Jalan Otto Iskandardinata, Alun-alun Timur, Asia Afrika, Tamblong, Naripan, Braga, Banceuy, Lembong, Purnawarman, Merdeka, Ir. H. Djuanda dari Cikapayang sampai ke Simpang Dago, dan Jalan Dipatiukur.

Baca juga: Sejumlah Ruas Jalan di Kota Bandung Ditutup 14 Hari untuk Turunkan Lonjakan Kasus Covid-19

Ring 2 mulai dari ruas jalan di sepanjang Jalan Lingkar Selatan yang mengarah ke pusat kota.

Sedangkan Ring 3 berada di perbatasan Kota Bandung dengan wilayah sekitarnya.

Penutupan jalan di Kota Bandung dilaksanakan pukul 18.00-06.00 WIB.

Ulung menambahkan, pada Jumat-Minggu, ruas jalan di Ring 1 dan 2 bakal ditutup pada pukul 14.00-16.00 WIB.

"Demi menekan mobilitas masyarakat agar tidak berkerumun ataupun masuk ke dalam Kota Bandung. Kalaupun nanti Senin-Kamis, kita lihat situasi perkembangannya. Apakah akan kita lakukan buka tutup," ungkap Ulung di Balai Kota Bandung, Rabu.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani, Reni Susanti, Putra Prima Perdana | Editor: Abba Gabrillin, Aprillia Ika, David Oliver Purba)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com