Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Warga Jatim Terinfeksi Covid-19 Varian India, Begini Kondisinya

Kompas.com - 15/06/2021, 14:21 WIB
Ghinan Salman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah mengonfirmasi, ada sebanyak tiga pasien asal Jawa Timur yang dipastikan terkonfirmasi positif Covid-19 varian India atau delta (B.1.617.2).

Ketiga orang pasien yang terinfeksi Covid-19 varian India itu terjaring pada operasi penyekatan di Jembatan Suramadu sisi Surabaya.

Dua orang berasal dari Bangkalan dan satu orang dari Bojonegoro.

Baca juga: 3 Tahun Tinggal Bersama Pacar di NTT Tanpa Izin, WNA Perempuan Asal Filipina Dideportasi

Penanggungjawab Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya, Laksamana Pertama TNI dr. I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara membenarkan bahwa bukti medis telah menemukan tiga pasien telah terpapar Covid-19 varian baru.

"Saat ini RSLI sudah mendapatkan konfirmasi untuk sampel dari 3 pasien yang masuk RS tanggal 6 Juni terkonfirmasi Varian Baru Delta B.1.617.2 yang merupakan varian dari India," kata Nalendra dikonfirmasi, Selasa (15/6/2021).

Baca juga: Covid-19 Varian India Ditemukan di Pos Penyekatan Suramadu, Ini yang Dilakukan Wali Kota Surabaya

Dirawat di dua lokasi

Ilustrasi pengendalian Covid-19 berbasis ilmiah dan sains. Pengendalian Covid-19 di Islandia dinilai terbaik, sebab baik ilmuwan, peneliti maupun pemerintah bekerja berdasarkan pada sains dan kegiatan ilmiah.SHUTTERSTOCK/FunKey Factory Ilustrasi pengendalian Covid-19 berbasis ilmiah dan sains. Pengendalian Covid-19 di Islandia dinilai terbaik, sebab baik ilmuwan, peneliti maupun pemerintah bekerja berdasarkan pada sains dan kegiatan ilmiah.

Menurutnya, ketiga pasien yang terpapar varian Covid-19 itu dirawat di RSLI.

Namun, satu pasien asal Bojonegoro meminta dirawat di Bojonegoro dengan pertimbangan lebih dekat dengan domisili.

Pada tanggal 12 Juni 2021 lalu, pasien Covid-19 varian India asal Bojonegoro telah dipindahkan dengan prosedur ketat.

"Pasien ini tanpa gejala, tanpa komorbid dan pindah faskes di RS di Bojonegoro dengan pertimbangan lebih dekat domisili," ujar Nalendra.

Baca juga: Pengakuan Jon, Mahasiswa yang Berlutut di Depan Tungku Penyulingan Miras Usai Wisuda, Garap Skripsi soal Sopi

 

Ilustrasi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Peneliti kembali buktikan efek virus corona pada otak yang dapat menyebabkan efek kognitif, kabut otak hingga kelelahan.(SHUTTERSTOCK/creativeneko)KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL Ilustrasi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Peneliti kembali buktikan efek virus corona pada otak yang dapat menyebabkan efek kognitif, kabut otak hingga kelelahan.(SHUTTERSTOCK/creativeneko)
Ketiga pasien yang terpapar Covid-19 varian India tersebut merupakan gelombang pertama yang masuk RSLI, hasil dari penyekatan di Jembatan Suramadu, yakni pada Minggu (6//6/2021) lalu.

Nalendra mengungkapkan, pasien Covid-19 varian India yang dirawat di RSLI mendapat perawatan intensif.

Adapun mengenai kondisi pasien, Nalendra menyebut mereka tidak memiliki gejala apapun. Namun, beberapa hari terakhir mulai menunjukkan gejala seperti batuk dan demam.

Baca juga: Aksi Tawuran dan Pemukulan Pegawai Kafe di Lamongan, Polisi: Kenapa Ada Live Music Saat Pandemi

"Semuanya bergejala ringan, batuk berdahak, demam, tapi tanpa komorbid," ucap Nalendra.

Ia menambahkan, ketiga pasien yang terpapar Covid-19 varian India tersebut memiliki CT Value di bawah 25.

"Semua (3 orang pasien Covid-19 varian India) Px CT Valuenya di bawah 18, dan merupakan Klaster Bangkalan, Madura," ujar Nalendra.

Baca juga: Viral, Video Petugas Kafe Dipukul, Pelaku Tak Terima Ditegur Saat Menyanyi dengan Suara Sumbang

Rekomendasi kepada pemerintah

Antrean pengendara motor terjadi di akses keluar Jembatan Suramadu, Minggu (06/06) akibat penyekatan dan tes antigen acak di lokasi itu.ANTARA FOTO Antrean pengendara motor terjadi di akses keluar Jembatan Suramadu, Minggu (06/06) akibat penyekatan dan tes antigen acak di lokasi itu.

Dengan kondisi tersebut, ia menilai harus ada perubahan perilaku masyarakat yang  ditekankan oleh pemerintah dan dijalankan oleh seluruh warga masyarakat di Jatim.

Di samping itu, Nalendra menyebut, perlu upaya tindak lanjut menghentikan penyebaran Klaster Madura dengan membatasi mobilitas warga.

Hal itu bisa ditempuh, salah satunya dengan menutup Jembatan Suramadu dan Pelabuhan Dermaga Ujung-Kamal.

Selain itu, tenaga medis juga perlu ditambah dan segera disiapkan mengingat telah ada tiga pasien yang terpapar Covid-19 varian India dari klaster Bangkalan, Madura.

"Semua lapisan masyarakat diharapkan bahu-membahu mengatasi kondisi ini, tetap tenang dan tidak panik mencermati situasi yang ada. Semua hendaknya bisa mengikuti arahan dan langkah sesuai keputusan dari pemerintah," tutur Nalendra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com