Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sumur Tujuh Bangka Tengah, Dulu Tempat Jepang Produksi Garam, Kini Jadi Wisata Andalan

Kompas.com - 13/06/2021, 12:57 WIB
Heru Dahnur ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Terbelah kepentingan saat pilkada

Hal senada juga diungkapkan tokoh masyarakat yang juga mantan wakil bupati Bangka Tengah, Patrianusa Sjahrun.

Dia meminta pengelolaan kawasan sumur tujuh lebih dioptimalkan sehingga berkontribusi pada pendapatan asli daerah.

"Payung hukumnya harus segera dibuat agar ada legalitas dalam pengelolaan, tarif parkir atau tarif masuk ini yang perlu diperjelas," ujar Patrianusa.

Sebagai aset daerah, kawasan sumur tujuh kata Patrianusa harus dikelola profesional dengan merangkul semua pihak.

"Silakan semuanya bersatu tanpa melihat lagi pendukung pasangan waktu pilkada. Yang penting tujuannya untuk membangun daerah ini," ucap Patrianusa.

Di sisi lain, Patrianusa berharap rencana pembangunan tambak udang di kawasan pantai ditinjau ulang.

Soal tambak udang yang berdampingan dengan lokasi wisata

Tambak udang dinilai kurang tepat berdampingan dengan pariwisata dan kawasan tersebut termasuk wilayah kota Koba yang perlu diperjelas kajian analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal).

Kepala Kelurahan Padang Mulia, Junainatul Hasanah, mengatakan, pengelolaan kawasan wisata sumur tujuh dan pantai akan dilakukan kelompok sadar wisata atau Pokdarwis.

Beberapa waktu lalu telah dilakukan rapat pembentukan pengurus.
Namun belakangan dirombak ulang karena diterpa isu kelompok tim sukses pilkada.

"Kami cuma memfasilitasi agar Pokdarwis terbentuk dan bisa bekerja mengelola potensi wisata sumur tujuh dan sekitarnya," kata Junainatul di kantor lurah.

Untuk potensi retribusi kata Junainatul, akan bekerja sama dengan dinas perhubungan.

Pungutan akan dilakukan dalam bentuk penyediaan fasilitas parkir.

Sementara untuk keberadaan sumur tujuh akan tetap dipertahankan sebagai aset wisata dan sejarah.

"Kalau difungsikan lagi untuk membuat garam barangkali kurang ekonomis. Kualitas air lautnya juga tidak sebagus zaman dulu. Sekarang sudah ada tambak juga," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com