KOMPAS.com - Batu kalimaya yang hanya ditemukan di Kabupaten Lebak, Banten sempat viral dan digandrungi oleh penggemarnya pada tahun 2014 hingga 2015.
Tak tanggung-tanggung. Harga yang ditawarkan untuk batu kalimaya bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Namun ini tren batu kalimaya mulai memudar. Harganya pun turun drastis dibandingkan lima tahun lalu.
Dikutip dari laman desdm.bantenprov.go.id, nama kalimaya yang disematkan berasal dari lokasi tempat pertama kali batu itu ditemukan yakni di Kali Maja yang berada di kawasan Kecamatan Maja, Lebak, Banten.
Secara mendunia, kalimaya lebih populer dengan nama batu opal.
Batu ini memiliki kelebihan karena dalam satu kalimaya (opal), kita dapat menyaksikan indahnya mirah delima, zamrud, topas, kecubung dan semua warna cemerlang dari batu permata lain.
Baca juga: Suvenir Batu Akik Aceh: Dulu Laku Miliaran Rupiah, Kini Merana
Bahkan Shakespeare menyanjungnya sebagai “Queen of Gems” atau ratunya permata.
Sementara itu dikutip dari wartakota.com, sebagian penggemar menyakini nama opal diambil dari istilah Romawi yakni mengacu pada Black Opali, Dewi Kesuburan yang juga menjadi istri Saturnus.
Namunjuga yang berpendapat penggunaan nama black ppal berasal dari bahasa Yunani, opillos yang memiliki dua makna.
Makna pertama berarti melihat. Dan makna kedua adalah sesuatu yang lain atau perubahan.
Penggunaan nama ini tentu mengacu kepada karakteristik batu ini yang kerap mengalami perubahan warna jika terpapar cahaya. Namun, ada juga pendapat yang mengatakan nama black opal berasal dari bahasa sansekerta, Upala.
Baca juga: Fakta Penangkapan Komplotan Pengedar 100.000 Dollar AS Palsu, Berawal dari Suka Batu Akik
Pendapat nama black opal dari bahasa Sansekerta mengacu pada catatan Romawi tahun 250 oleh Skala Mohs.
Sebelumnya batu itu memiliki nama yang beragam dan setelah 250 SM dibakukan menjadi black opal.
Dan dalam catatan itu disebutkan jika black opal didatangkan dari pedagang Bosporus yang mengaku memasok black opal dari India.
Batu black opal atau kalimaya memiliki karakteristik yang unik dan berbeda dari batu permata lainnya.
Namun perpaduan warna hitam dan merah adalah jenis yang langka. Sedangkan di pasaran, banyak ditemukan kalimaya yang memiliki perpaduan warna putih dan hijau.
Baca juga: Temuan Batu Akik Langka, Bentuknya Mirip Kartun Cookie Monster
Di kawasan tersebut terdapat lahan Mintabie batu black opal yang berjarak 250 km arah barat laut dari Coober Pedy.
Termasuk di Australia, Meksiko, Republi Ceko, Slowakia, Hungaria, Turki, Brasil bahkan Ethiopia.
Sayangnya tahun 1829, kepopuleran batu Kalimaya menurun lantaran sebagian masyarakat meyakini batu jenis tersebut bisa menimbulkan malapetaka dan nasib buruk hingga kematian.
Keyakinan itu mengacu pada cerita tragis seorang bangsawan wanita yang selalu memakai batu Kalimaya yang memiliki kekuatan supranatural.
Baca juga: Jadikan Eks Dolly Sentra Batu Akik, Risma: Saya Mohon Maaf Dulu Tutup Kawasan Ini...