Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batu Akik Kalimaya, Dulu Dipuja Kini Mulai Dilupa...

Kompas.com - 13/06/2021, 07:17 WIB
Rachmawati

Editor

Harga kalimaya asal Banten lebih mahal

Dikutip dari laman desdm.bantenprov.go.id, penemuan opal di Indonesia hanya ada di Banten tepaynya di Kabupaten Lebak yakni Kecamatan Maja, Cimarga, Sajira, dan Curugbitung.

D keempat kecamatan tersebut sampai saat ini masih dilakukan penggalian kalimaya dan telah menghasilkan berbagai jenis kalimaya yang sangat berharga di pasaran batu permata.

Bahkan kalimaya asal Banten melampaui opal yang berasal dari negara lain seperti Australia atau Afrika.

Salah satu tempat penggalian yang cukup produktif, yaitu di Ciluwuk, yang berada sekitar aliran sungai Ciberang.

Baca juga: Ingin UMKM Naik Kelas, Menkop Teten: Biar Enggak Cuma Keripik dan Akik

Di wilayah perniagaan batu permata yang cukup lama, kalimaya sering dikenal sebagai istilah Indonesia untuk opal yang tergolong dalam batu permata.

Di kalangan pelaku pengusaha, kalimaya diklasifikasikan dalam 5 jenis yakni

  1. Kalimaya Susu yaitu kalimaya yang warna dasarnya menyerupai susu dengan warna warni lain yang terlihat berkilauan di dalamnya
  2. Kalimaya kristal yaitu kalimaya yang berwarn bening transparan kehijauan atau kecoklatatan dihiasi dengan warna lain jika terkena cahaya
  3. Kalimaya teh yaitu kalimaya berwarna dasar seperti air teh
  4. Kalimaya hita yaitu kalimaya berwarna dasar hitam
  5. Kalimaya bunglon yaitu kalimaya yang memiliki optik khusus berkabut jika terkena air dan jika kering akan muncul keindahannya.

Gali 40 meter dan keluarkan dana Rp 30 juta

Batu Kalimaya pernah viral saat 2014-2015 lalu, batu hias yang hanya ditemukan di Kabupaten Lebak, Banten ini, kini sudah tidak tren lagi karena sulit dicari.KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Batu Kalimaya pernah viral saat 2014-2015 lalu, batu hias yang hanya ditemukan di Kabupaten Lebak, Banten ini, kini sudah tidak tren lagi karena sulit dicari.
Salah satu pencari Kalimaya di Lebak adalah Iwan. Ia dan beberapa rekannya mencari kalimaya sejak tahun 2000.

Salah satu lokasi yang ia gali adalah di tengah perkebunan warga di Kamping Cicae, Desa Mekarsari, Kecamatan Sajira, Lebak.

Pada Rabu (9/6/2021), Iwan terlihat bermandi peluh menggali lubang beukuran 1x1 meter.

Ia bercerita mencari batu kalimaya saat ini tidak mudah. Jika dulu kalimaya bisa ditemukan di kedalaman tanah 5-10 meter, kini dia harus menggali hingga 40 meter ke perut bumi.

Baca juga: Edwin Super Bejo Kini, Berhenti Jadi Anak Moge dan Sesali Bisnis Batu Akik

Ia bercerita butuh waktu antara dua hingga tiga bulan untuk mencapai kedalaman yang diinginkan. Namun keyakinan tersebut tidak jadi jaminan pasti ditemukan batu di sana.

"Hanya prediksi saja, karena dari lubang sebelumnya, ada urat batu yang mengarah ke lubang yang lagi digali ini," kata Iwan sudah 21 tahun mencari kalimaya.

Itu artinya dia tengah bertaruh dengan waktu dan nasib. Jika tidak beruntung maka kalimaya bisa didapatkan. Sebaliknya akan rugi tenaga dan biaya jika nihil.

Beruntung dana menggali lubang kali ini dibiayai oleh orang lain yang dia panggil bos. Untuk menggali satu lubang sedikitnya harus ada biaya sekitar Rp 30 juta.

Baca juga: Edwin Super Bejo Mengaku Bodoh Sempat Ikuti Tren Bisnis Batu Akik

Biaya tersebut dikeluarkan untuk uang makan penggali hingga biaya pretelan lubang tambang.

"Kalau dapat batu kita untung, kalau zonk, rugi besar, ini galian kedua, bulan lalu ditinggal karena tidak ditemukan sama sekali batu Kalimaya," kata Iwan.

Saat masih proses penggalian Iwan dapat upah mingguan Rp 300.000 dari bos.

Sementara saat sudah menambang batu, pendapatan berupa bagi hasil penjualan.

Kata dia, pada 2014 lalu, dia bersama timnya, pernah mendapat Rp 40 juta dalam sekali jual batu seukuran ibu jari.

"Sekarang mah dapat seukuran itu susah, sudah jarang, batunya kecil-kecil," kata dia.

Iwan mengaku tetap bertahan jadi penambang lantaran tidak ada pilihan pekerjaan lain.

Baca juga: Pencari Batu Akik Temukan Granat Buatan Jerman di Sungai

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com