Kepala Divisi Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy mengatakan, peristiwa ini bermula ketika MYS menelepon C.
Ia mendapat nomor C dari Y, pria asal Langsa, Aceh. Beberapa bulan lalu, Y pernah menjadi penumpang mobil C di Medan, Sumatera Utara.
Dia meminta C untuk mengantarnya ke Langsa secara offline. Korban menjemput MYS di depan Kantor Imigrasi, Jalan Gatot Subroto, Medan.
“Pada korban, MYS mengaku baru pulang dari Malaysia sebagai tenaga kerja di sana. Dia menelepon langsung tanpa lewat aplikasi. C mengenal Y, salah satu penumpangnya. Maka dia mau mengantarkan pelaku ke Langsa,” ujar Winardy, Sabtu (12/6/2021).
Selama perjalanan dari Medan ke Langsa, C terus mengirimkan laporan lokasi lewat aplikasi Zenly.
Baca juga: Akhir Tragis Pengemudi Ojol, Dibunuh Begal di Flyover Brebes, Tubuh Korban Dibakar Pelaku
Dari sinilah polisi menyelidiki awal mula pembunuhan terhadap C.
Sewaktu tiba di Langsa, MYS meminta korban untuk menjemput dua temannya, yakni Y dan L. Korban pernah bertemu Y, yang pernah menjadi penumpangnya.
Dua orang itu dijemput di Simpang Commodor, Langsa.
“Saat bertemu Y dan L inilah, korban diminta langsung mengantarkan ketiganya ke Lhokseumawe dengan iming-iming korban akan diberi tambahan ongkos Rp 3 juta,” ucap Winardy saat dihubungi lewat telepon.
Pelaku mengarahkan korban ke Desa Sidomulyo, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara. Di sinilah pelaku menghabisi nyawa C.
Baca juga: Fakta Pembegal Sopir Taksi Online, Ditangkap Kurang dari 24 Jam, Mengaku Takut Lakukan Aksi Ini