Salin Artikel

Usai Tanyakan Kenapa Kondisi Jalanan Gelap, Wanita Pengemudi Taksi Online Dibunuh Penumpangnya

KOMPAS.com - C (40), seorang perempuan yang berprofesi sebagai pengemudi taksi online, ditemukan tewas.

Jenazahnya ditemukan di kawasan wisata Gunung Salak, Kecamatan Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara pada 7 Juni 2021.

Saat kejadian, mobil C ditumpangi oleh tiga orang, yakni MYS, Y, dan L.

Dalam perjalanan, penumpang mengarahkan korban untuk mengantar ke Desa Sidomulyo, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara.

Jalanan yang mereka lewati rupanya gelap gulita. C kemudian menanyakan kondisi itu.

Bukan jawaban yang didapati C, melainkan jeratan sabuk pengaman. Akibatnya, C tewas.

Jasadnya dibawa ke Gunung Salak, lalu dibuang sekitar enam kilometer dari jalan utama destinasi wisata tersebut.

Mobil korban lantas dirampas oleh ketiga pelaku.

Satu pelaku ditangkap, dua buron

Polisi menangkap MYS (28) di Pasar Seulimeun, Kecamatan Seulimun, Kabupaten Aceh Besar, Kamis (10/6/2021).

Pergerakan pelaku diendus penyidik Kepolisian Resor (Polres) Lhokseumawe dan tim Kejahatan dan Tindak Kekerasan (Jatanras) Kepolisian Daerah (Polda) Aceh lewat penelusuran digital.

Ketika menangkap MYS, polisi turut menyita barang bukti berupa kartu anjungan tunai mandiri, satu unit sepeda motor, dan satu buah handphone.

“Uang sisa hasil penjualan Rp 16 juta turut disita. Mobil korban diambil dan dijual,” beber Kepala Divisi Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy, Jumat (11/6/2021).

Dua pelaku lainnya, yang juga merupakan pembeli mobil, Y dan L, saat ini dimasukkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Aceh.

Kepala Divisi Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy mengatakan, peristiwa ini bermula ketika MYS menelepon C.

Ia mendapat nomor C dari Y, pria asal Langsa, Aceh. Beberapa bulan lalu, Y pernah menjadi penumpang mobil C di Medan, Sumatera Utara.

Dia meminta C untuk mengantarnya ke Langsa secara offline. Korban menjemput MYS di depan Kantor Imigrasi, Jalan Gatot Subroto, Medan.

“Pada korban, MYS mengaku baru pulang dari Malaysia sebagai tenaga kerja di sana. Dia menelepon langsung tanpa lewat aplikasi. C mengenal Y, salah satu penumpangnya. Maka dia mau mengantarkan pelaku ke Langsa,” ujar Winardy, Sabtu (12/6/2021).

Selama perjalanan dari Medan ke Langsa, C terus mengirimkan laporan lokasi lewat aplikasi Zenly.

Dari sinilah polisi menyelidiki awal mula pembunuhan terhadap C.

Sewaktu tiba di Langsa, MYS meminta korban untuk menjemput dua temannya, yakni Y dan L. Korban pernah bertemu Y, yang pernah menjadi penumpangnya.

Dua orang itu dijemput di Simpang Commodor, Langsa.

“Saat bertemu Y dan L inilah, korban diminta langsung mengantarkan ketiganya ke Lhokseumawe dengan iming-iming korban akan diberi tambahan ongkos Rp 3 juta,” ucap Winardy saat dihubungi lewat telepon.

Pelaku mengarahkan korban ke Desa Sidomulyo, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara. Di sinilah pelaku menghabisi nyawa C.

Winardy menerangkan, para pelaku merupakan sindikat pencurian mobil yang selalu beraksi di Gunung Salak, Aceh Utara.

Sebelumnya, sindikat ini pernah merampas satu mobil taksi online. Namun, korban berhasil menyelamatkan diri dengan cara meloncat ke jurang.

“Mereka ini sindikat. Kita jerat mereka dengan Pasal 365 ayat (3) Jo Pasal 338 KUHPidana dengan ancaman penjara maksimal seumur hidup. Dua pelaku lainnya kami imbau menyerahkan diri. Tim masih di lapangan, sehingga beberapa hal masih didalami sampai kedua pelaku sisanya ditangkap,” jelasnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Lhokseumawe, Masriadi | Editor: Khairina, Aprillia Ika)

https://regional.kompas.com/read/2021/06/12/172827178/usai-tanyakan-kenapa-kondisi-jalanan-gelap-wanita-pengemudi-taksi-online

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke