Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Wirausaha ala Pesantren Lirboyo Kediri

Kompas.com - 11/06/2021, 19:13 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mencatat, industri pengolahan menjadi salah satu sektor pendongkrak ekonomi di wilayahnya. Pada triwulan pertama 2021, sektor ini tumbuh hingga 23,68% di atas sektor perdagangan yang tumbuh 21,11%.

Sektor industri pengolahan itu sendiri di antaranya ditopang oleh keberadaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). UMKM pengolahan berkontribusi sebesar 28% atau sekitar Rp 353.014 miliar pada ekonomi Jawa Timur.

"Sektor industri pengolahan ini cukup besar kontribusinya dan kami terus mendorongnya," ujar Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur Triat Surtiati Suwardi dalam suatu paparan Zoom meeting, akhir Mei lalu.

Sejalan dengan upaya pemerintah mendongkrak ekonomi tersebut, keberadaan pondok pesantren bisa didorong sinerginya dalam upaya membangun ketahanan ekonomi. Sekaligus perannya dalam pengembangan industri halal.

Sebab, jumlah pesantren di Jawa Timur mencapai ratusan. Dan di kalangan pesantren nampaknya juga banyak industri kecil selain fungsi utamanya tetap pada lini pendidikan. Industri kecil itu tentu mempunyai potensi berkembang.

Pondok Pesantren Lirboyo di Kota Kediri, Jawa Timur, misalnya, juga mempunyai banyak usaha meski skala kecil. Apalagi dengan jumlah ribuan santri yang ada, pasti merupakan pasar tersendiri.

Ketua Pesantren Lirboyo KH Abdul Muid Shohib mengatakan, selain pendidikan agama, sudah sejak lama pesantrennya mengajarkan kewirausahaan bagi santrinya.

Pendidikan jiwa wirausaha itu menurutnya ada yang dilakukan langsung oleh para pengasuh, juga ada yang melalui lembaga pesantren.

Baca juga: Ratusan Santri dan Pengasuh Pesantren Lirboyo Disuntik Vaksin AstraZeneca

Para pengasuh, menurutnya, membuka usaha untuk membantu menopang biaya pendidikan maupun biaya hidup para santri selama mondok. Itu biasanya dilakukan bagi santri dengan latar belakang ekonomi lemah.

Usaha tersebut juga beragam, misalnya pengolahan tempe atau usaha jajanan lainnya. Sirkulasi semua usaha tersebut bermuara pada pemenuhan kebutuhan dasar para santri di lingkungan pondok itu sendiri.

"Misalnya saya sendiri, mendapatkan titipan 50 santri yang kebetulan kurang mampu secara ekonomi," ujar Muid Shohib dalam sambungan telepon, Jumat (11/6/2021).

Adapun usaha yang dilakukan oleh lembaga pondok, kata Muid, ada tiga macam, yakni usaha depo air minum, pengolahan sampah plastik, hingga bakery.

Usaha-usaha yang secara struktural berada di bawah Badan Usaha Milik Pesantren (BUMP) itu tidak hanya sebagai medium pembelajaran santri, juga berkontribusi dalam menambah pemasukan bagi pesantren.

"Harapannya usaha-usaha itu memang bisa berkembang besar tapi tentu juga membutuhkan pendampingan," jelas pengasuh dengan sapaan akrab Gus Muid ini.

Gerbang masuk Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur.KOMPAS.com/M.AGUS FAUZUL HAKIM Gerbang masuk Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur.

Kepala Seksi BUMP Pesantren Lirboyo Idris mengatakan, dari tiga jenis usaha yang dikelolanya itu, pengolahan roti terbilang cukup berkembang dan mendominasi dibanding dua usaha lainnya. Sehingga menjadi produk unggulan di pesantren.

"Omzetnya bakery bisa sampai Rp 50 juta sampai Rp 80 juta per bulan," ujar Idris, Kamis (10/6/2021).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com