Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Wirausaha ala Pesantren Lirboyo Kediri

Kompas.com - 11/06/2021, 19:13 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Jumlah omzet tersebut, kata Idris, didapat hanya dari pasar internal pesantren saja. Artinya para pembelinya adalah para kalangan santri itu yang ada di pesantren itu sendiri.

Internal pesantren memang ceruk pasar yang besar. Sebab, di dalam lingkungan pesantren ini saja terdapat setidaknya 200 kantin. Kantin itu melayani aneka kebutuhan bagi ribuan santri.

Mereka pun memasarkan roti-roti tersebut di kantin itu.

Adapun untuk pasar luar pesantren memang terbuka lebar karena produknya relatif bisa bersaing dengan pabrikan besar. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang memesan roti untuk keperluan hajatan.

Namun para pemesan dari luar pesantren itu saat ini relatif menurun karena sepinya hajatan akibat pandemi Covid-19 melanda.

Begitu juga dengan rencana perluasan pasar ke luar pesantren, juga masih terkendala pandemi. Sedangkan digitalisasi pasar, belum terbangun karena usaha ini baru ditekuni.

"Kebetulan untuk bakery itu memang unit usaha baru," jelasnya.

Baca juga: Dari Mana Asal Disinfektan yang Dioplos Napi Lapas Perempuan Denpasar? Ini Penjelasan Kalapas

Bakery dengan nama produk Lirboyo Bakery itu berdiri pada 2018. Bermula dari adanya bantuan perangkat alat dari pemerintah pusat melalui Kementerian Perindustrian dan Perdagangan.

Kedatangan alat tersebut tidak serta merta bisa digunakan. Musababnya, sumber daya yang ada di pesantren saat itu tidak memiliki latar belakang bakery.

Beruntung, bantuan alat tersebut diikuti dengan pelatihan pengoperasian sekaligus pembuatan rotinya. Pelatihan itu berlangsung selama dua minggu.

"Setelah pelatihan itu kami trial and error. Tidak jarang rotinya gosong juga rasanya kurang," cerita Idris.

Dirasa sudah menemukan komposisi yang tepat, mereka kemudian memberanikan diri memulai secara profesional. Membuat roti dengan berbagai varian dan rasa dan dijual dengan harga terjangkau.

Diawali dengan modal awal Rp 5 juta untuk sekitar 15 kilogram adonan, dan terus berkembang hingga kini mencapai 70 kilogram setiap harinya. Lini produksi ditangani oleh sekitar 20 orang tenaga yang berasal dari para santri.

Jaminan Mutu dengan Pendampingan Otoritas

Untuk bisa bersaing di pasaran, meskipun itu internal pesantren, Idris menyadari perlunya produk yang bermutu. Oleh sebab itu pihaknya berusaha agar produknya juga mengikuti kaidah usaha yang ada.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Regional
Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com