Imanuel tiba-tiba menyebut, kalau tanah itu adalah miliknya.
"Usai ditegur, korban sempat menghentikan proses pengerukan tanah menggunakan alat berat," kata dia.
Namun, sekitar satu jam kemudian, korban menyuruh operator alat berat untuk kembali melanjutkan pengerukan tanah.
Tiba-tiba, Imanuel dan anaknya Yongki mendatangi lokasi tersebut.
Imanuel Babu langsung melarang korban agar jangan mengeruk tanah tersebut. Namun, korban tidak menggubrisnya.
Yongki yang emosi kemudian mendekap korban.
Di saat bersamaan, Imanuel lalu mencabut sebilah pisau yang berada di pinggangnya dan menikam korban pada perut sebelah kanan hingga sekarat.
Baca juga: Tanda Tsunami Menurut Warga Pesisir Banyuwangi, Ikan Menepi hingga Bau Air Laut Menyengat
Pelaku buron
Pasca-penikaman, Imanuel Babu dan anaknya Yongki Babu langsung kabur meninggalkan korban.
Korban masih berusaha berlari mengejar Imanuel Babu dan anaknya.
Namun, saat itu korban tidak bisa mengejar dan langsung terjatuh.
Warga yang melihat kejadian itu, sempat membawa korban ke Puskesmas terdekat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Jenazah korban dibawa dari Puskesmas Fatumnutu ke rumah duka.
Sedangkan, Imanuel dan anaknya hingga saat ini belum ditemukan.
"Anggota kita sudah mengejar kedua pelaku yang merupakan ayah dan anak," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.