Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/06/2021, 20:16 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani (IDP) berharap, hasil verifikasi dari tim verifikasi kabupaten open defecation free (ODF) membuktikan bahwa masyarakat di wilayahnya terbebas dari kebiasaan buang air besar (BAB) di sembarang tempat.

“Perilaku BAB di sembarang tempat juga bisa memengaruhi kualitas air sekitar. Persoalan sanitasi memang menjadi faktor penyebab stunting. Alhamdulillah, masyarakat kami tidak lagi punya kebiasaan BAB sembarangan," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (9/6/2021).

Bupati IDP meyakini, dengan kebiasaan masyarakat tidak BAB sembarangan maka dapat menekan angka stunting di Kabupaten Luwu Utara.

Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menyambut kedatangan tim verifikasi kabupaten ODF dalam rangka memastikan kategori Luwu Utara sebagai kabupaten bebas ODF atau bebas BAB sembarangan di ruang kerjanya, Senin (7/6/2021).

Baca juga: 21 Desa Masih ODF, Trenggalek Targetkan 2020 Bebas Kawasan Kumuh

Ketua Tim Verifikasi Kabupaten ODF Kasri menyampaikan, dalam beberapa hari ke depan, pihaknya akan melakukan kunjungan ke beberapa wilayah untuk memastikan apakah Luwu Utara sudah masuk dalam kategori kabupaten ODF.

"Kami akan melakukan kunjungan langsung dengan mengambil sampel tiga klaster, yaitu klaster daerah pinggir sungai, daerah pantai dan dataran tinggi. Hal ini untuk membuktikan bahwa masyarakat Luwu Utara tidak ada lagi BAB di sembarang tempat," katanya.

Kasri menjelaskan, tinja manusia mengandung puluhan miliar mikroba, termasuk bakteri koli-tinja.

Sebagian di antaranya, imbuh dia, tergolong sebagai mikroba patogen. Adapun jenisnya, seperti bakteri salmonella typhi penyebab demam tifus, bakteri vibrio cholerae penyebab kolera, virus penyebab hepatitis A, dan virus penyebab polio.

Baca juga: 3 Patogen Penyebab Meningtis yang Harus Kita Waspadai

"BAB sembarangan akan sangat berisiko pada pencemaran lingkungan, dan tentunya akan berdampak pada pola hidup sehat masyarakat,” ucap Kasri.

Maka dari itu, lanjut dia, perlu dilakukan verifikasi guna memastikan dan menyatakan status ODF suatu komunitas masyarakat secara kolektif terbebas dari perilaku BAB sembarangan. 

 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com