Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Rumah Dinas TNI AD di Palembang Ditertibkan, Ahli Waris: Hargai Perjuangan Orangtua Kami

Kompas.com - 09/06/2021, 13:50 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Sebanyak 12 rumah yang dihuni oleh ahli waris mantan pejuang di komplek Pomdam II Sriwijaya Jalan Sekip Ujung, RT 26 RW 07 Kelurahan Talang Aman Kecamatan Kemuning Palembang, Sumatera Selatan ditertibkan lantaran akan digunakan untuk anggota TNI AD yang aktif, Rabu (9/6/2021).

Namun, penertiban itu sempat ditolak oleh para ahli waris mantan pejuang yang telah tinggal di sana, lantaran mereka memiliki Surat Keputusan (SK) mantan Panglima Komando Daerah Miliki (Pangdam) II Sriwijaya Brigjen Try Sutrisno.

Dalam SK nomor 111/IX/1980 disebutkan jika kawasan itu telah dihapus dari daftar registrasi perumahan dinas Angkatan Darat (AD) atas bangunan rumah tinggal atau rumah murah.

Baca juga: Dokter di NTT Nyaris Diperkosa OTK Saat Tertidur di Rumah Dinas, Polisi Buru Pelaku

Bertahan karena SK mantan Pangdam Sriwijaya

Rini Sulisatianti (51) salah satu penghuni yang diminta untuk mengosongkan rumah dinas itu mengatakan, SK dari mantan Pangdam II Sriwijaya menjadikan mereka ingin tetap bertahan di komplek tersebut.

Sebab, dalam surat itu tertulis jelas jika komplek Pomdam II sudah dihapus dari daftar registrasi TNI AD.

Menurut Rini, ia telah tinggal disana sejak kecil dimana alm Mayor Sunarji Wijaya telah tinggal di sana sejak 1966 usai ditugaskan.

"Kami mau tinggal dimana lagi, selama ini kami tinggal di sini. Di rumah ada lima orang," kata Rini.

Baca juga: Tertibkan Rumah Dinas TNI, Malah Terjaring 31 Tersangka Narkoba dan Judi

Ahli waris: hargai perjuangan orangtua kami menumpas pemberontakan...

Hal serupa juga dialami oleh Agus Junaidi (50), ia adalah anak mantan pejuang 1945 Peltu M Moesa. 

Ayahnya tersebut menurut Agus, turut berjuang melakukan gerilya di wilayah Jambi, Sumatera Barat dan Sumatra Selatan, hingga menumpas dua pemberontakan yang terjadi di masa awal Indonesia merdeka.

Mereka pun tinggal di sana sejak 1958 usai dipindah tugaskan.

"Hargai perjuangan orangtua kami, dulu di sini tidak ada yang mau tinggal karena lokasinya yang jauh. Sekarang menjadi tengah kota, kami di sini juga sudah lama," ujarnya.

Baca juga: Demi Nikahi Calon Istri Keempat, Pria Ini Mengaku Calo Seleksi TNI AD, Tipu Korban Ratusan Juta Rupiah

Selama ini, Agus hanya bekerja sebagai pegawai rumah makan di salah satu mall. Namun, semenjak pandemi Covid-19 ia pun di PHK karena pengurangan karyawan.

Dengan kejadian ini, Agus mengaku bingung hendak tinggal di mana bersama 6 orang keluarganya yang ada di rumah.

"Saya sudah di PHK, sekarang rumah juga mau dikosongkan, kami sudah bingung mau bagaimana. Sementara, komplek ini kalau dari SK Pangdam II sudah dihapuskan dalam daftar register kepemilikan TNI AD," ujarnya.

Baca juga: Tanpa Segan, Polisi dan TNI Bubarkan Kerumunan di Rumah Dinas Bupati di Riau

Langkah hukum ahli waris

Kuasa Hukum Ahli Waris, Wisnu Oemar mengaku akan mengambil langkah hukum atas tindakan tersebut. Sebab, dalam SK yang ditandatangani pada 24 September 1980, wilayah Pomdam keluar dari daftar registrasi perumahan Dinas AD. 

"Kami juga akan mengirimkan surat ke Presiden hingga Panglima TNI," kata Wisnu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com