Kemudian untuk motif yang terdapat pada songket juga memiliki makna tergantung pada motif yang digunakan.
"Awalnya orang Minangkabau hanya mengenal dua motif yaitu kaluak paku dan pucuak rabuang. Hal ini dibuktikan dengan temuan menhir di Limapuluh Kota yang sudah menggunakan kedua motif ini," ucap Zusneli.
Kaluak paku bermakna yang tua mengayomi yang muda, pucuak rabuang bermakna setiap insan manusia berguna di muka bumi dan bisa hidup di mana pun dengan beradaptasi pada setiap lingkungan.
Baca juga: Menyoal Injil Bahasa Minang, PGI: Agar Umat Bisa Membaca Alkitab dalam Bahasa Daerah
"Saat ini sudah terdapat sekitar 100 motif yang digunakan sesuai dengan perkembangan zaman," ucap Zusneli.
Kenapa baju adat Koto Gadang menjadi tren saat ini. Hal ini karena sifatnya yang praktis dan ringan namun menampilkan kesan elegan.
"Dengan memakainya maka akan mencerminkan wajah yang berseri. Seperti orang yang selalu menjaga shalatnya akan terlihat berseri di wajahnya," ucap Zusneli yang juga Ketua Himpunan Wanita Karya (HWK) Sumbar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.