KOMPAS.com - “Barang Siapa yang bekerja di Tanah ini dengan setia, jujur, dan dengar-dengaran, maka ia akan berjalan dari tanda heran yang satu ke tanda heran yang lain.” (Pdt. I.S. Kijne, 1947.)
Dikutip dari Indonesia.go.id, kalimat pendeta Kijne itu seperti sudah melekat di sanubari sebagian besar masyarakat Papua.
Kalimat tersebut diartikan sebagai sebuah anjuran bahwa kejujuran sangat dipentingkan dalam bekerja untuk Papua.
Baca juga: Asal-usul Jayapura, Dulu Diberi Nama Nova Guinea oleh Pelaut yang Singgah di Tahun 1545
Karena kalau bekerja jujur dan mampu mendengar bisikan nurani orang Papua, ia akan mendapatkan banyak hikmat.
Seperti Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang namanya melekat hingga kini di masyarakat Papua hingga saat ini. Bahkan pada masa kepemimpinannya, tak ada gejolak berarti di Bumi Cenderawasih.
Baca juga: Bukan Sekedar Tas, Noken adalah Lambang Kedewasaan Wanita Papua, Harganya Capai Rp 12 Juta
Kunjungan Gus Dur untuk melihat matahari terbit pertama milenium kedua tanggal 1 Januari 2020 pagi dari Irian Jaya.
Selain itu, kedatangan Gus Dur untuk berdialog dengan berbagai elemen masyarakat di Ppaua.
Dikutip dari Nu.or.id, berdasarkan keterangan seorang santri Gus Dur asal Kudus, Nuruddin Hidayat (2018), pada 30 Desember 1999 sekitar pukul 20.00 waktu sempat, dialog dimulai di gedung pertemuan Gubernuran di Jayapura.
Baca juga: Pemimpin KKB di Kabupaten Yapen Menyerahkan Diri, Begini Tanggapan Kapolda Papua...
Walaupun pertemuan dilakukan dengan cara perwakilan, banyak sekali warga yang datang karena penjagaannya tidak ketat.
Lalu Gus Dur meminta mereka untuk berbicara dan berdialog dengannya.
Banyak hal yang ditanggapi oleh Gus Dur. Namun yang terpenting adalah saat Gus Dur berniat menggati nama Irian Jaya menjadi Papua.
Di hadapan warga yang datang, ia juga menjelaskan alasannya mengubah nama Irian menjadi Papua.
Baca juga: Detik-detik Noak, Pimpinan KKB Yapen, Serahkan Diri dan Nyatakan Setia NKRI
Sebab kedua, dalam tradisi orang Jawa kalau punya anak sakit-sakitan, sang anak akan diganti namanya supaya sembuh.