LAMONGAN, KOMPAS.com - Kasus positif Covid-19 di Desa Sidodowo, Kecamatan Modo, Lamongan, tiba-tiba meledak dalam beberapa hari terakhir.
Akibatnya, pemangku kebijakan sepakat menutup sementara akses menuju dan dari Desa Sidodowo untuk mencegah penularan Covid-19.
Kepala Desa Sidodowo Ali Makrus menceritakan, sebelum lonjakan kasus positif Covid-19 itu ditemukan, banyak warga desa yang tak percaya dengan Covid-19.
Ketidakpercayaan itu membuat warga meremehkan Covid-19 dan enggan mematuhi protokol kesehatan.
"Sebelumnya di sini memang banyak yang seperti meremehkan, biasanya mereka bilang masak orang tani aja kok sampai kena corona (Covid-19)," ujar Ali saat dihubungi, Jumat (4/6/2021).
Baca juga: 3 Warga Tewas Tertembak Saat Terjadi Kontak Senjata antara KKB dan Aparat Keamanan
Sejak puluhan warga dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan tes swab antigen, pandangan masyarakat Desa Sidodowo mulai berubah.
Apalagi, ada sejumlah warga yang meninggal dan dinyatakan positif Covid-19 usai tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR).
"Lingkungan di sekitar masyarakat yang terpapar itu sekarang sudah sepi, karena mereka ketakutan sendiri. Sebab kan sudah ada bukti," ucap Ali.
Sebagai langkah antisipasi dan meminimalkan penyebaran Covid-19, pemerintah desa menerapkan lockdown.
Aktivitas warga setempat dibatasi hingga pukul 19.00 WIB. Beberapa akses masuk-keluar Desa Sidodowo juga dijaga ketat, bahkan ada yang ditutup untuk mempermudah penjagaan.
"Aktivitas warga sementara dihentikan, seperti kerumunan, hajatan, tahlil. Kalau ke sawah ya tetap seperti biasa, hanya tidak boleh berkerumun dan harus pakai masker di luar rumah," kata Ali.
Ali mengatakan, peningkatan kasus positif Covid-19 di wilayah itu terjadi setelah ada dua rombongan iringan pengantin menuju Bojonegoro dan Sidoarjo pada akhir bulan lalu.
Sejumlah warga yang menjadi pengiring jatuh sakit dan dinyatakan terpapar Covid-19 berdasarkan tes.
Awalnya, ada 18 warga yang terkonfirmasi positif Covid-19. Sebanyak empat orang di antaranya meninggal.
Kemudian Satgas Covid-19 setempat kembali melakukan tracing dan testing secara acak terhadap 35 orang lain.
Hasilnya, 20 warga dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan tes antigen.
Baca juga: Cerita Risma Bertemu Bupati Amon Saat Kunjungi Korban Bencana di Alor: Dia Tidak Menyapa Saya...
"Sebelumnya empat yang meninggal, tapi barusan bertambah lagi, jadi lima orang. Kami lakukan antisipasi terus seperti yang ada dalam PPKM, bersama dari Puskesmas, Polsek (polisi) dan anggota Koramil (TNI)," tutur Ali.
Sementara kepala Dinas Kesehatan Lamongan Taufiq Hidayat mengatakan, pelaksanaan lockdown di Desa Sidodowo juga dibarengi dengan usaha pencegahan lain.
Mulai dari pelaksanaan fogging disinfektan hingga imbauan menaati protokol kesehatan supaya berlangsung baik.
"Bukan semprot disinfektan biasa, karena fogging akan bisa lebih merata dan cepat. Kalau semprot hanya permukaan saja," ucap Taufiq.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.