Mokhammad Najikh selaku kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik menambahkan, kehadiran KEE di Kecamatan Ujungpangkah ini secara tidak langsung menyeimbangkan Gresik sebagai Kota Industri.
KEE ini dinilai menjadi penyeimbang, kendati banyak pabrik yang berdiri dan menghasilkan karbondioksida tinggi.
"Kehadiran KEE Ujungpangkah ini menghasilkan oksigen sehat, sebagai penyeimbang karbondioksida pabrik," ucap Najikh.
Sebagai seremoni acara, panitia pun melepasliarkan 50-an ekor burung air maupun laut untuk membangun dan memperbaiki ekosistem yang ada. Burung-burung ini, sebelumnya merupakan penghuni Kebun Binatang Surabaya (KBS).
"Lokasi ini dikenal sebagai kalituri, yang dipenuhi anak-an ikan baramundi dan ikan glodok. Makanan bagi para burung laut yang bermigrasi," kata salah seorang Polhut BKSDA Jawa Timur, Adnan Aribowo.
Adnan menjelaskan, jika kondisi air pasang maka burung-burung migrasi akan bersembunyi di balik pepohonan mangrove.
Sementara jika surut, biasanya akan keluar secara bergerombol dan mencari ikan-ikan kecil sebagai makanan.
Selain menjadi jujukan migrasi burung laut, KEE Ujungpangkah juga memiliki 19 jenis pohon mangrove. Dengan 17 pohon di antaranya jenis jati dan dua lainnya jenis mangrove asosiasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.