Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

50 Burung Air Dilepas Liar, Gresik Serius Sambut Kawasan Ekosistem Esensial

Kompas.com - 03/06/2021, 06:40 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Berdasar keputusan Gubernur Jawa Timur tahun 2020, tiga desa yang berada di Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, ditetapkan sebagai Kawasan Ekosistem Esensial (KEE).

Tiga desa tersebut yakni, Desa Pangkah Kulon, Pangkah Wetan dan Banyu Urip.

Keputusan tersebut dilakukan atas dasar berbagai rujukan, di antaranya terdapat ekosistem mangrove seluas 1.554,27 hektare yang terdapat di sana.

Lahan inilah yang dipersiapkan menjadi tempat singgah bagi burung-burung asal Australia yang migrasi ke wilayah utara Indonesia.

Baca juga: Manfaatkan Barang Bekas sebagai Dekorasi, Kampung Kumuh di Gresik Disulap Jadi Indah

Atas dasar tersebut, Direktorat Bina Pengelolaan Ekosistem Esensial (BPEE), Direktorat Jenderal Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), bersama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik, serta beberapa pihak menggelar perayaan Hari Lahan Basah Sedunia (WWD) tahun 2021 di KEE, Rabu (2/6/2021).

Mereka sepakat, pemusatan penyelenggaraan WWD kali ini di KEE bertujuan untuk meningkatkan pemahaman atas nilai dan fungsi lahan basah di Indonesia yang merupakan aset nasional, sebagai sistem penyangga kehidupan, meningkatkan peran serta memperkuat komitmen para pihak dalam pengelolaan dan pembangunan lahan basah di Indonesia, baik pada tingkat kabupaten, provinsi dan kementerian.

"Di sini itu menjadi jujukan migrasi dari burung laut. Mayoritas burung pelikan dari Benua Australia," ujar Direktur BPEE Asep Sugiharta kepada awak media di KEE Ujungpangkah, Rabu.

Ke depan, lanjut Asep, KEE di Kecamatan Ujungpangkah ini bisa dijadikan untuk edukasi wisata yang bisa mendongkrak perekonomian masyarakat setempat.

Sehingga, pengelolaan KEE Ujungpangkah ini akan terus dikembangkan.

Baca juga: Perekam Video Viral Bupati Alor Marah pada Mensos Risma Sudah Diketahui, Penyebar Akan Dilaporkan ke Polisi

 

Mokhammad Najikh selaku kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik menambahkan, kehadiran KEE di Kecamatan Ujungpangkah ini secara tidak langsung menyeimbangkan Gresik sebagai Kota Industri.

KEE ini dinilai menjadi penyeimbang, kendati banyak pabrik yang berdiri dan menghasilkan karbondioksida tinggi.

"Kehadiran KEE Ujungpangkah ini menghasilkan oksigen sehat, sebagai penyeimbang karbondioksida pabrik," ucap Najikh.

Sebagai seremoni acara, panitia pun melepasliarkan 50-an ekor burung air maupun laut untuk membangun dan memperbaiki ekosistem yang ada. Burung-burung ini, sebelumnya merupakan penghuni Kebun Binatang Surabaya (KBS).

"Lokasi ini dikenal sebagai kalituri, yang dipenuhi anak-an ikan baramundi dan ikan glodok. Makanan bagi para burung laut yang bermigrasi," kata salah seorang Polhut BKSDA Jawa Timur, Adnan Aribowo.

Baca juga: Video Viral Bupati Alor Marahi 2 Staf Risma Dianggap Tidak Lengkap, Penyebar Akan Dilaporkan ke Polisi

Adnan menjelaskan, jika kondisi air pasang maka burung-burung migrasi akan bersembunyi di balik pepohonan mangrove.

Sementara jika surut, biasanya akan keluar secara bergerombol dan mencari ikan-ikan kecil sebagai makanan.

Selain menjadi jujukan migrasi burung laut, KEE Ujungpangkah juga memiliki 19 jenis pohon mangrove. Dengan 17 pohon di antaranya jenis jati dan dua lainnya jenis mangrove asosiasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Regional
Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Regional
Detik-detik Waisak di Candi Borobudur, 866 Personel Gabungan Disiagakan

Detik-detik Waisak di Candi Borobudur, 866 Personel Gabungan Disiagakan

Regional
Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Regional
Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Regional
Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Regional
Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com