Risma sebut ada kendala pengiriman bantuan
Sementara itu, Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan, bantuan yang dimaksudkan bukan bantuan PKH, melainkan bantuan bencana banjir bandang dan siklon tropis Seroja di NTT.
Adapun saat akan mengirimkan bantuan, dirinya mengalami kendala seperti cuaca hingga jaringan.
"Saya mengirim barang saat itu dari Jakarta jauh, kita kepengin cepat, jadi kita kirim dari Surabaya, karena kalau dari Surabaya angkutan itu gratis. Tapi kita tidak bisa masuk ke pulau itu (Alor). Saya hubungi bagaimana kondisi di sana, karena hampir seluruh NTT kena, saya hubungi kepala dinas, staf saya, enggak ada yang bisa karena memang saat itu jaringan terputus," kata Risma.
"Kita tidak bisa merapatkan bantuan, karena cuacanya buruk, sehingga syahbandar mengatakan tidak bisa melaut, kapal-kapal semua berhenti," kata Risma.
Saat sempat putus asa, Ketua DPRD Alor Enny Anggrek menawarkan bantuan padanya.
"Saat itu kemudian adalah Ketua DPRD (Alor) menyampaikan kami butuh bantuan, tapi tidak bisa (masuk). Beliau (Ketua DPRD) menawarkan, 'Bu, itu ada paket dari Dolog yang ibu bisa ganti'," kata Risma.
"Ya sudahlah, kemudian disebarkanlah, karena kami tidak bisa (karena banyak sekali (yang membutuhkan) saat itu kami tidak bisa kontak siapa pun di situ. Jadi seperti itu," ujar Risma.
Video bupati marah sempat viral
Sebelumnya diberitakan, sebuah video berdurasi 3 menit 9 detik beredar di media sosial.
Dalam video tersebut, Bupati Amon terlihat marah dan mengusir dua staf Kementerian Sosial.
Tak hanya itu, Amon juga mengancam akan melemparkan kursi ke staf Kemensos di hadapannya.
Bupati kesal dan menuding pihak Kementerian Sosial tidak menghargai Pemkab Alor terkait pemberian bantuan sosial.
(KOMPAS.COM/ Sigiranus Marutho Bere, Putra Prima Perdana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.