Kejadian tersebut dialami Iqbal pada Minggu (30/5/2021).
"Sekitar pukul 11.00 Saya sampai di jalan depan lokasi yang Saya foto. Kemudian petugas di sana memberhentikan saya dan meminta untuk parkir, katanya ini lokasi parkir terakhir," tulisnya, Senin (31/5/2021).
Usai Iqbal menyampaikan arah tujuannya, petugas tersebut menerangkan bahwa apabila ingin mengunjungi petilasan Mbah Maridjan harus menyewa jip, tidak boleh memakai mobil pribadi.
"Mereka bilang kalau mau naik harus pakai jip, enggak boleh pakai kendaraan pribadi, alasannya jalan jelek, banyak jip, padahal setahu saya jalan di sana bagus karena itu jalur evakuasi warga lereng Merapi. Kalau masalah banyak jip, itu memang wajar dan mustinya semua pengendara berhati-hati di jalan raya," ucapnya.
Baca juga: Buntut Video Viral Harga Pecel Lele Mahal, 3 Warung Ditutup Sementara
Iqbal tidak langsung menyewa jip. Ia menunggu terlebih dulu. Sewaktu menunggu, Iqbal melihat ada mobil pribadi dan motor yang diperbolehkan naik, tanpa menyewa jip.
"Saya nunggu sekitar 15 menit, lihat ternyata motor boleh naik, mobil pribadi pelat AB juga boleh naik, tapi mobil saya pelat AD dilarang naik," ungkapnya.
Karena penasaran, Iqbal menanyakan ke petugas itu.
"Jawabannya tetap sama, saya harus pakai jip atau sewa motor dengan biaya sewa jip Rp 350.000-Rp 550.000 sesuai rute yang mereka tentukan," beber dia.
Iqbal kemudian memilih turun dan tak jadi mengunjungi obyek wisata petilasan Mbah Maridjan.
Dia beralasan, harga sewa tersebut terlalu besar. Padahal jaraknya tinggal 1,5 kilometer lagi.
Ketika sampai di pos retribusi, Iqbal menanyakan soal peristiwa yang baru saja dia alami. Namun, jawaban petugas retribusi sama dengan petugas yang menyetopnya.
"Saya share pengalaman karena buat saya, ini gak baik untuk warga di atas. Rezeki mereka ditutup oleh warga di bawah sehingga wisatawan balik kanan karena dipaksa bayar uang yang lumayan besar," tuturnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor: Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.