Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Wajib Sewa Jip Rp 550.000 ke Petilasan Mbah Maridjan, Ini Tanggapan Dinas Pariwisata Sleman

Kompas.com - 01/06/2021, 12:43 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Wisatawan asal Klaten, Jawa Tengah, yang hendak mengunjungi obyek wisata petilasan Mbah Maridjan di Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, disetop dan diharuskan sewa jip seharga Rp 550.00.

Wisatawan tersebut, Iqbal Basyari (30), datang bersama keluarganya menggunakan mobil pribadi.

Petugas yang menyetop Iqbal beralasan bahwa jalan menuju obyek wisata petilasan Mbah Maridjan jelek.

Padahal, jarak antara dia disetop ke obyek wisata tersebut tinggal 1,5 kilometer.

Peristiwa yang dialami Iqbal itu kemudian ia tuliskan di salah satu grup Facebook. Unggahan tersebut viral di media sosial dan menjadi perbincangan warganet.

Baca juga: Viral, Curhat Wisatawan Dipaksa Sewa Jip untuk Kunjungi Petilasan Mbah Maridjan

Tanggapan Dinas Pariwisata Sleman

Soal curahan hati Iqbal tersebut, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Sleman Suci Iriani Sinuraya memberikan tanggapannya.

Dia mengatakan, kejadian itu akan segera ditelusuri.

Suci menambahkan, pihaknya juga telah mengagendakan rapat koordinasi (rakor) bersama sejumlah instansi terkait.

"Sedang kami telusuri dan sudah kami agendakan untuk rakor lintas pihak (kapanewon, kalurahan, Polsek, komunitas, asosiasi, Satpol PP, inspektorat) untuk membahas hal ini dan tindak lanjutnya ke depan. Intinya bagaimana hal seperti ini tidak terulang ke depan," ujarnya.

Baca juga: Heboh Kilatan Cahaya di Gunung Merapi, Sempat Terekam CCTV, Petugas Tak Dengar Suara

 

Harus sewa jip, tidak boleh pakai mobil pribadi

ilustrasi FacebookCNET ilustrasi Facebook

Kejadian tersebut dialami Iqbal pada Minggu (30/5/2021).

"Sekitar pukul 11.00 Saya sampai di jalan depan lokasi yang Saya foto. Kemudian petugas di sana memberhentikan saya dan meminta untuk parkir, katanya ini lokasi parkir terakhir," tulisnya, Senin (31/5/2021).

Usai Iqbal menyampaikan arah tujuannya, petugas tersebut menerangkan bahwa apabila ingin mengunjungi petilasan Mbah Maridjan harus menyewa jip, tidak boleh memakai mobil pribadi.

"Mereka bilang kalau mau naik harus pakai jip, enggak boleh pakai kendaraan pribadi, alasannya jalan jelek, banyak jip, padahal setahu saya jalan di sana bagus karena itu jalur evakuasi warga lereng Merapi. Kalau masalah banyak jip, itu memang wajar dan mustinya semua pengendara berhati-hati di jalan raya," ucapnya.

Baca juga: Buntut Video Viral Harga Pecel Lele Mahal, 3 Warung Ditutup Sementara

Iqbal tidak langsung menyewa jip. Ia menunggu terlebih dulu. Sewaktu menunggu, Iqbal melihat ada mobil pribadi dan motor yang diperbolehkan naik, tanpa menyewa jip.

"Saya nunggu sekitar 15 menit, lihat ternyata motor boleh naik, mobil pribadi pelat AB juga boleh naik, tapi mobil saya pelat AD dilarang naik," ungkapnya.

Karena penasaran, Iqbal menanyakan ke petugas itu.

"Jawabannya tetap sama, saya harus pakai jip atau sewa motor dengan biaya sewa jip Rp 350.000-Rp 550.000 sesuai rute yang mereka tentukan," beber dia.

Iqbal kemudian memilih turun dan tak jadi mengunjungi obyek wisata petilasan Mbah Maridjan.

Baca juga: Buntut Video Viral Harga Pecel Lele Mahal, Paguyuban Lesehan Malam Malioboro Lakukan Survei, Ini Hasilnya

 

Dia beralasan, harga sewa tersebut terlalu besar. Padahal jaraknya tinggal 1,5 kilometer lagi.

Ketika sampai di pos retribusi, Iqbal menanyakan soal peristiwa yang baru saja dia alami. Namun, jawaban petugas retribusi sama dengan petugas yang menyetopnya.

"Saya share pengalaman karena buat saya, ini gak baik untuk warga di atas. Rezeki mereka ditutup oleh warga di bawah sehingga wisatawan balik kanan karena dipaksa bayar uang yang lumayan besar," tuturnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor: Khairina)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com