Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Kiriman Malaysia Berangsur Surut, Masih 80 Rumah di Nunukan Terendam

Kompas.com - 30/05/2021, 17:31 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Dony Aprian

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.comBanjir kiriman Malaysia yang merendam sembilan kecamatan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), berangsur surut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan mencatat, hingga 30 Mei 2021, tersisa 80 dari 440 rumah di Kecamatan Sembakung yang masih terendam.

Kecamatan Sembakung merupakan wilayah yang terparah terdampak banjir.

"Hari ini, kami tim BPBD Nunukan berada di lokasi banjir terparah di Kecamatan Sembakung, dari sekitar 440 rumah yang kemarin terendam, hari ini tersisa 80 rumah," ujar Kasubid Kedaruratan dan Logistik (Kedalog) BPBD Nunukan Hasanuddin, dihubungi, Minggu (30/5/2021).

Baca juga: Banjir Kiriman Malaysia Rendam 9 Kecamatan di Nunukan, BPBD Tetapkan Status Darurat Bencana

Banjir mulai meluap ke pemukiman penduduk sejak 24 Mei 2021, saat itu ada 9 Kecamatan dilaporkan terdampak.

Sembilang kecamatan tersebut yakni, Kecamatan Sebuku, Tulin Onsoi, Sembakung, Sembakung Atulai, Lumbis Hulu, Lumbis Pensiangan, Lumbis Ogong, Krayan Induk, dan Kecamatan Krayan Selatan.

Hasan melanjutkan, tidak adanya hujan dalam dua hari terakhir membuat debit air berkurang secara signifikan.

Di wilayah Sembakung yang merupakan daerah terparah, ketinggian air saat ini ada di batas 4,2 meter.

"Hari ini air turun cukup jauh, puncaknya kemarin kan ada di ketinggian 4,9 meter, saat ini sudah di 4,2 meter. Memang di desa terparah seperti Desa Atap dan Desa Tagul, air masih merendam rumah. Ketinggian bervariasi, ada yang sebatas lutut sampai sebatas pinggang orang dewasa," jelasnya.

Baca juga: Banjir Kiriman Malaysia Rendam 8 Desa di Nunukan, Buaya Bermunculan

BPBD Nunukan mengaku tidak mengalami kendala dalam melakukan pemantauan ataupun distribusi logistik.

Hari ini sudah banyak masyarakat membersihkan rumah, sarana ibadah juga fasilitas umum dan pemerintahan.

"Alhamdulillah, tidak ada kendala berarti. Penyaluran bantuan aman, puskesmas juga sudah mulai difungsikan dan aktifitas warga bisa dikatakan hampir pulih seluruhnya,’’tegasnya.

Banjir di perbatasan RI–Malaysia ini berasal dari luapan Sungai Talangkai di Sepulut Sabah Malaysia.

Banjir kemudian mengalir ke sungai Pampangon, berlanjut ke sungai Lagongon ke Pagalungan, masih wilayah Malaysia.

Dari Pagalungan, aliran sungai kemudian memasuki wilayah Indonesia melalui Sungai Labang, Sungai Pensiangan dan Sungai Sembakung.

Hasan mengakui, banjir kali ini memang lebih luas ketimbang awal 2021.

Saat itu, banjir hanya terjadi di kecamatan Sembakung dengan ketinggian banjir mencapai 2,1 meter hingga 4 meter.

BPBD Nunukan mencatatkan, sebanyak 948 rumah dengan 1.552 KK dan 5.682 jiwa terdampak.

Menurut Hasan, ada tiga factor penyebab banjir di Nunukan meluas, faktor pertama adalah kondisi air laut sedang dalam air pasang tertinggi.

Kedua adalah intensitas hujan lebat disertai petir yang terus terjadi, dan faktor terakhir karena efek dari gerhana bulan yang terjadi pada 26 Mei 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com