Tuduhan tabung oksigen kosong
Suryadi juga mengklarikasi soal kondisi tabung oksigen yang disebut kosong.
Menurut dia, saat itu isi tabung oksigen masih ada sebanyak 250 liter.
Tetapi, karena pihak keluarga sudah terlanjur emosional karena orang tua mereka meninggal, mereka tidak bisa melihat kondisi yang sebenarnya.
Saat pertama kali masuk, kondisi pasien sudah sangat serius, dengan luka pada kaki yang cukup parah, sehingga harus dilakukan bedah tulang atau amputasi.
Prosedus amputasi dilakukan agar luka infeksi tidak menjalar lebih luas dan bisa menyebabkan kematian.
"Jadi bukan karena tabung kosong," kata Suryadi.
Pihak rumah sakit juga menyayangkan aksi penyerangan terhadap perawat saat insiden itu terjadi.
Menurut Suryadi, perawat yang diserang itu masih dalam kondisi trauma dan tengah menjalani opname.
"Dia dorong itu (perawatnya), dia gerahap wajahnya. Mestinya mereka melihat upaya yang dilakukan rumah sakit. Masih trauma itu. Memulihkan trauma itu sulit. Kami membujuk keluarga (perawat), itu keluarga mau menuntut itu," kata Suryadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.