Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di Riau Meroket, RS di Kabupaten/Kota Penuh, Pasien Dikirim ke Pekanbaru

Kompas.com - 28/05/2021, 06:43 WIB
Citra Indriani,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Rumah sakit di Provinsi Riau mengalami peningkatan seiring banyaknya warga yang terpapar Covid-19.

Juru Bicara (Jubir) Penanganan Satgas Covid-19 Provinsi Riau, dr Indra Yovi mengungkapkan, dalam beberapa hari terakhir, rumah sakit besar di Kota Pekanbaru banyak mendapatkan kiriman pasien terkonfirmasi Covid-19 yang bergejala sedang hingga berat dari kabupaten dan kota.

Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Riau Meroket, Satgas: Kemungkinan Diberlakukan PSBB

"Ada pasien yang dari Pelalawan, Siak, Indragiri Hulu, Teluk Kuantan, Kampar, dan Bengkalis," ujar Yovi saat memberikan keterangan pers kepada wartawan di Gedung Daerah Riau di Kota Pekanbaru, Kamis (27/5/2021).

Baca juga: Satgas Sebut Kasus Covid-19 di Riau Bisa Tembus 15.000 di Bulan Ini

Yovi mengungkapkan, enam kabupaten tersebut terpaksa harus merujuk pasien Covid-19 ke Pekanbaru karena rumah sakit di daerah itu telah penuh.

Baca juga: Tertinggi Se-Indonesia, Riau Pecahkan Rekor 739 Kasus Sehari, Satgas Covid-19: Cambuk bagi Kita

"Daerah yang saya sebutkan tadi itu rumah sakitnya sudah 100 persen terisi, sehingga mereka harus mengirim ke Pekanbaru," ujar Yovi.

Seperti diketahui, angka kasus harian Covid-19 di Riau pada Rabu (26/5/2021) memecahkan rekor baru dan tertinggi se-Indonesia dengan jumlah penambahan kasus 739 orang.

Total, hingga saat ini kasus Covid di Riau sudah tembus 56.891 kasus.

Sedangkan untuk pasien meninggal dunia bertambah 27 orang dalam sehari atau total 1.496 orang di Riau yang meninggal dunia akibat Covid-19.

 

Yovi meminta pemerintah daerah kabupaten/kota di wilayah setempat agar meningkatkan upaya penegakan disiplin terhadap penerapan protokol kesehatan di masyarakat, termasuk menerapkan sanksi dan hukuman bagi para pelanggar.

Yovi memprediksi, pada Mei 2021, capaian kasus Covid-19 di Bumi Lancang Kuning akan menembus angka 15.000 kasus.

"Bulan ini akan mencapai 15.000 kasus. Angka psikologis kita itu mencapai 1.000 kasus per hari. Artinya kalau kasus kita mencapai 1.000 per hari, itu akan terjadi kesulitan tenaga kesehatan dan rumah sakit dalam menangani pasien Covid-19," kata Yovi.

Karena itu, perlu dilakukan gebrakan baru oleh pemerintah kabupaten dan kota.

"Perda sudah selesai, tentu kita mengharapkan penegakan disiplin ini harus disertai sanksi dan hukuman. Karena kita sudah liat sendiri bagaimana kondisi di Provinsi Riau pada bulan Mei. Kalau kita tidak lakukan sesuatu yang luar biasa, bulan Juni dan Juli, kita akan mencapai puncaknya," ucap Yovi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendaki yang Sulut “Flare” di Gunung Andong Terus Diburu, Polisi: Masih Penyelidikan

Pendaki yang Sulut “Flare” di Gunung Andong Terus Diburu, Polisi: Masih Penyelidikan

Regional
Dapat Suara Terbanyak, Abdullah Legawa Batal Jadi Anggota DPRD Purworejo 2024-2029

Dapat Suara Terbanyak, Abdullah Legawa Batal Jadi Anggota DPRD Purworejo 2024-2029

Regional
Jawa Tengah Masuki Musim Kemarau, Berikut Imbauan BMKG soal Ancaman Kekeringan...

Jawa Tengah Masuki Musim Kemarau, Berikut Imbauan BMKG soal Ancaman Kekeringan...

Regional
Tiga Kader PDI-P Ambil Formulir Pendaftaran Cabup Sukoharjo, Ada Etik Suryani, Agus Santoso, dan Danur Sri Wardana

Tiga Kader PDI-P Ambil Formulir Pendaftaran Cabup Sukoharjo, Ada Etik Suryani, Agus Santoso, dan Danur Sri Wardana

Regional
Kronologi Kaburnya Tahanan Lapas Klaten

Kronologi Kaburnya Tahanan Lapas Klaten

Regional
Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

Regional
Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Regional
Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Regional
Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com