"Itu banyak dibeli kalau lihat para pejabat Pemprov mereka ada yang beli versi merahnya, kuning, biru. Tidak eksklusif banget. Tujuan saya mendesain kan menghidupkan batik," kata dia.
Emil menyebut, hal itu bisa menjadi contoh jika hubungan diplomasi tak harus ditempuh lewat jalur formal dan seremonial.
"Diplomasi kan bisa menggunakan simbol budaya karena budaya Korea itu adalah musik, film dan fesyen. Kalau musik dan film kan mahal, kalau fesyen kalau terlalu modern apa bedanya dengan yang lain kan. Bagi saya menjadi spesial karena bukan batik yang saya beli terus kirim juga, istimewa karena saya yang bikin sendiri," ungkap Emil.
Ia pun berharap batik Indonesia bisa semakin dikenal setelah dipakai oleh artis Korea.
"Pada akhirnya ingat angklung ingat Indonesia, ingat batik ingat Indonesia. Jangan sampai nanti setelah diklaim negara tetangga baru ramai," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.