KOMPAS.com - Kasus siswi SMA di Bengkulu Tengah yang diduga dikeluarkan dari sekolah karena membuat video menghina Palestina terus menjadi sorotan.
Pihak sekolah pun membantah ada pernyataan soal sekolah yang mengeluarkan siswi tersebut.
Menurutnya, siswi yang bersangkutan diminta untuk sementara tidak sekolah untuk mendapat bimbingan orangtua.
Baca juga: Tega Tembaki Korban, Komplotan Begal Ini Kabur saat Ditantang Duel Korban, Begini Ceritanya
"Bahwa mengenai kasus video viral mengenai anak didik kami, saya tidak pernah ucapkan, mengeluarkan atau men-drop out anak tersebut," ujar Kepala SMA Negeri 1 Kabupaten Bengkulu Tengah, kepada wartawan, Kamis.
"Untuk saat ini, karena masih Covid-19, ananda itu kami kembalikan dulu ke orangtuanya untuk dibina, karena kami khawatir psikologisnya terganggu dengan pemberitaan yang begitu besar," tambahnya.
Eka menambahkan, pihaknya juga akan mendukung keputusan keluarga siswi apabila ingin tetap bersekolah di SMAN 1.
Baca juga: Siswi SMA Hina Palestina di TikTok, Gubernur Bengkulu Soroti Peran Guru
Hal itu juga sesuai dengan imbauan dari Gubernur Bengkulu Tengah Rohidin Mersyah.
"Bapak Gubernur juga sudah memastikan bahwa hak pendidikan anak ini akan tetap bisa bersekolah di manapun yang diinginkannya," kata dia.
Sementara itu, seperti diketahui, siswi tersebut sudah menyatakan permintaan maaf dan mengaku menyesali perbuatannya.
Pihak keluarga juga berencana untuk mencarikan sekolah baru bagi putrinya.
Baca juga: Klarifikasi Pihak Sekolah, Bantah Berhentikan Siswi Penghina Palestina
"Kami memang inisiatif menarik anak kami dari sekolah dan dipindahkan ke sekolah lagi, agar fisik, mentalnya, bisa fokus belajar di tempat yang baru lagi," ujar orangtua siswi.
(Penulis : Kontributor Bengkulu, Firmansyah | Editor: Abba Gabrillin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.