BENGKULU, KOMPAS.com - Kepala SMA Negeri 1 Kabupaten Bengkulu Tengah Eka Saputra menggelar konferensi pers pada Kamis (20/5/2021).
Eka memberikan penjelasan terkait kabar pemberhentian seorang siswi yang menghina Palestina di media sosial TikTok.
Eka Saputra menjelaskan bahwa pihak sekolah tidak pernah mengeluarkan pernyataan tentang pemberhentian atau drop out siswi tersebut.
"Bahwa mengenai kasus video viral mengenai anak didik kami, saya tidak pernah ucapkan, mengeluarkan atau men-drop out anak tersebut," ujar Eka kepada wartawan, Kamis.
Baca juga: Gubernur Bengkulu Kritik SMA yang Berhentikan Siswi Penghina Palestina
Menurut Eka, setelah kejadian tersebut, siswi yang bersangkutan diminta untuk sementara tidak sekolah untuk mendapat bimbingan orangtua.
"Untuk saat ini, karena masih Covid-19, ananda itu kami kembalikan dulu ke orangtuanya untuk dibina, karena kami khawatir psikologisnya terganggu dengan pemberitaan yang begitu besar," kata Eka.
Rencana pindah sekolah
Sementara itu, mengenai rencana orangtua siswi untuk memindahkan anaknya ke sekolah lain, Eka mengatakan, pihak sekolah akan membantu semaksimal mungkin.
Bahkan termasuk apabila siswi dan orangtua memutuskan untuk tidak pindah.
Dengan begitu, tidak ada siswi yang putus sekolah.
"Bapak Gubernur juga sudah memastikan bahwa hak pendidikan anak ini akan tetap bisa bersekolah di manapun yang diinginkannya," kata dia.
Baca juga: Siswi SMA Hina Palestina di TikTok, Gubernur Bengkulu Soroti Peran Guru