Pemilik Objek Wisata Cipaga Stone Park di Tegalwaru, Jenal Arifin. Jenal mengatakan, selama dua bulan sejak tahun baru 2021 destinasi wisata sudah tutup.
Tepat wisatanya baru buka sebelum Ramadhan 1442 hijriah tiba. Pihaknya pun mengaku nerupaya menerapkan protokol kesehatan. Misalnya membatasi pengunjung sebayak 700 orang dari kapasitas 2.000 orang.
"Kalau Ramadhan itu sepi. Lalu baru buka beberapa hari, yang harusnya lebaran menjadi panen, secara mendadak harus ditutup kembali," kata Jenal melalui sambungan telepon, Rabu (19/5/2021).
Jenal menyebut kebijakan penutupan itu justru terjadi saat momen Lebaran. Hal itu membuatnya merugi hingga Rp 100 juta setiap bulan. Sebab ia tetap harus membayar gaji karyawan hingga biaya perawatan obyek wisata.
"Rugi besar," kata Jenal.
Meski begitu, Jenal mengaku pasrah saat Pemkab Karawang memutuskan menutup seluruh tempat wisata dan hiburan selama 14 hari, sejak 17 Mei hingga 30 Mei 2021.
"Sebagai warga negara kita harus ikuti yang sudah tentukan. Kita hanya bisa pasrah," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, seluruh tempat wisata di Karawang ditutup sementara selama 14 hari mulai 17 Mei sampai 30 Mei 2021. Tujuannya, untuk mengendalikan penyebaran Covid-19.
Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh mengatakan penutupan tempat wisata dan hiburan berdasarkan intruksi Presiden Jokowi. Di mana daerah yang masih status zona merah hingga oranye diminta menutup tempat wisata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.